I Nengah Wiratha: Jangan Mengolok-olok Rakyat

(Baliekbis.com), Jelang Pemilu 2019 mendatang, suhu politik di Bali mulai menghangat. Apalagi di 2018 nanti, Bali juga akan menggelar pilkada serentak yakni pemilihan Gubernur Bali, Bupati Gianyar dan Bupati Klungkung. Rakyat jangan sampai salah memilih pemimpinnya.

“Tugas dan peran parpol dalam hajatan tersebut sangat penting untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman akan pentingnya melahirkan pemimpin yang baik dan bisa memajukan Bali ke depannya,” ujar Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Partai Hanura Bali I Nengah Wiratha,S.E., MSi. saat diminta komentarnya terkait kondisi politik di Bali jelang pilkada dan pileg di Kuta, Rabu (25/10).

Menurut mantan anggota DPD RI ini, rakyat saat ini masih menunggu apa dan siapa yang akan menjadi pilihannya. Karena itu peran tokoh partai sangat penting untuk memberi pemahaman agar rakyat jangan sampai salah pilih dan menjadi korban janji-janji. “Memang rakyat sudah semakin cerdas untuk menentukan pilihannya. Tapi peningkatan pemahaman untuk pemimpin ke depan harus terus ditingkatkan sehingga lahir pemimpin yang bisa mengemban hati nurani rakyat,” ujar Wiratha.

Ia menambahkan selain kepercayaan kepada partai, rakyat saat ini semakin jeli melihat sosok atau figur yang bisa dipercaya dan dianggapnya nanti mampu membawa kemajuan bagi daerah dan mensejahterakan rakyat. Kemunculan figur sejak awal menurutnya sangat tepat agar rakyat bisa melihat, menilai dan akhirnya menentukan pilihannya siapa yang cocok. “Kita tak ingin ada pemimpin yang suka umbar janji-janji tapi tak bisa merealisasikannya. Jangan mengolok-olok rakyat,” tegas pengusaha properti dan bisnis di pariwisata ini.

Ditanya seperti apa nantinya peran figur, menurutnya dengan semakin cerdasnya rakyat maka posisi figur menjadi sangat strategis bagi partai. Bahkan tak sedikit figur yang mampu memberikan kontribusi besar kepada partai. “Figur yang bagus akan didukung dan massa akan mengikutinya dimana pun dia berada,” ujarnya. Wiratha pun mengakui kalau saat ini Partai Hanura Bali sarat dengan sejumlah tokoh yang diakui kredibilitasnya. “Kalau mereka ini kompak dan bekerja bersama-sama dengan rakyat pasti bisa mengemban dan membawakan hati nurani rakyat,” ujarnya. Sebagai partai yang belum besar, menurutnya kehadiran figur ini bisa melecut semangat untuk bangkit. Soal koaliasi dengan pemerintah, sepanjang tetap mengkritisi kebijakan yang kurang membela rakyat tak masalah. “Intinya harus berada di garda hati nurani rakyat. Kalau bisa pertahankan ini maka rakyat akan melihat kalau partai ini betul-betul mengabdi kepada rakyat. Jadi tak perlu janji-janji dan berkoar-koar, rakyat akan memilih mana yang baik,” tegas Wiratha. Tokoh-tokoh itu pun harus punya dedikasi, intelektual, ideologi dan sudah tentu didukung kapital yang memadai. (bas)