HUT Ke-63, PHDI Gemakan “Wasudewa Kutumbhakam”

(Baliekbis.com), Dalam rangka HUT ke-63, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali menyerahkan Piagam Penghargaan kepada organisasi Pesemetonan, Lembaga dan organisasi lain yang bersama-sama ikut membantu pelayanan PHDI untuk kepentingan umat Hindu.

Piagam diserahkan oleh Dharma Upapati Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari dan Ketua PHDI Bali Prof. Dr. IGN Sudiana, bertempat di Jl. Ratna Denpasar, dihadiri Ketua-ketua PHDI Kabupaten/Kota dan Pengurus PHDI Bali. Perayaan ulang tahun ditandai dengan pemotongan tumpeng warna kuning, perlambang kesuburan dan kemurahan hati Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Organisasi yang diberikan penghargaan, di antaranya Mahagotra Sanak Sapta Rsi Pusat dan Provinsi Bali, Mahasemaya Warga Pande Provinsi Bali, Pesemenetonan Dukuh Bali, Mahakertawarga Dang Hyang Manik Angkeran Sidhimantra, Pratisentana Bendesa Manik Mas, Pasemetonan Pangeran Tangkas Kori Agung, Maha Gotra Tirta Harum, Pasemetonan Pratisentana Sri Nararya Kresna Kepakisan dan Prati Sentara Arya Kanuruhan.

Sementara lembaga yang diberikan penghargaan, Konsul Jenderal RRT di Denpasar, organisasi Semeton Tionghoa INTI Bali dan IKBS, LP LPD (Lembaga Perkreditan Desa), BKS LPD, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan PSN (Pinandita Sanggraha Nusantara).

Penghargaan berupa piagam itu diberikan karena organisasi-organisasi tersebut memberikan kontribusi penting pada kemanusiaan, persaudaraan dan solidaritas sosial. Pesemetonan seperti Pasek, Pande, Dukuh dan lainnya, merupakan organisasi yang dengan jernih mensupport kegiatan serta visi-misi PHDI, membangun kebersamaan di PHDI, dimana bergabung untuk ‘’ngayah’’ semua pesemetonan dan Sadaka (Sulinggih), yang duduk setara dan saling menguatkan.

Diluar itu, organisasi seperti Konsulat Jenderal RRT dan INTI Bali, berbagi untuk kemanusiaan. Konjen RRT bersama PHDI Bali menyerahkan puluhan ton beras, selimut, dan sarana lainnya untuk pengungsi erupsi Gunung Agung, sementara INTI Bali ikut berbagi untuk umat Hindu di masa pandemi Covid-19.

‘’Mereka bersama kami, membantu kami menjangkau umat Hindu di akar rumput, sesuai kapasitas organisasi masing-masing. Kami tentu berterima kasih, karena mereka tetap mengedepankan persaudaraan dengan pikiran yang jernih, mengerti tata dan etika organisasi, sehingga tidak ragu bekerja sama dengan PHDI dalam melayani sesama manusia,’’ ujar Ketua PHDI Bali Prof. Dr. IGN Sudiana.

‘’Penghargaan kami memang hanya berupa Piagam, namun ia merupakan simbol ikatan batin persaudaraan yang Wasudewa Kutumbhakam, bahwa kita bersaudara. Kalaupun ada riak-riak perbedaan pendapat, tidak perlu dilakukan dengan narasi caci maki, tapi dengan ucapan yang tetap dalam tataran etika, dengan semangat persaudaraan,’’ imbuh IGN Sudiana.
Prof Sudiana menggemakan “Vasudhaiva Kutumbakam” untuk mengingatkan pantingnya persaudaraan.

Demikian halnya PHDI agar ada rasa yang dimiliki oleh semeton. Sebab PHDI dibuat oleh semeton. “Jadi saya mengajak semeton agar rukun, bersatu dan menyebarkan berita-berita baik dari pasemetonan,” tambah Prof. Sudiana yang juga Rektor I Gusti Bagus Sugriwa ini didampingi Sekretaris Wirata Dwikora.

Hal itu harus disampaikan bahwa itu yang terbaik. “Ini juga bisa memicu semeton menjalankan agama dengan baik. Jangan hanya hafal teori tapi juga harus bisa melaksanakan dengan baik pula,” pesan Prof. Sudiana.

Di acara HUT ini juga dilanjutkan dengan Pesamuan Pediksan yang dinilai sangat urgen. “Sebab pedoman pediksaan sangat beragam,” tambahnya.

Ditanya perkembangan keumatan saat ini dikatakan PHDI telah membuat panduan sejenis upadesa yang bisa merangkul kearifan lokal. Sehingga tidak terjadi gesekan antara penganut Hindu di Indonesia ke depannya. (bas)