HUT ke-20, YPBT SD Tunas School Jalin Kerja Sama dengan Undwi

(Baliekbis.com),Serangkaian peringatan HUT ke-20, Yayasan Pendidikan Bina Tunas (YPBT) SD Tunas School menjalin kerja sama dengan Undwi.

Kerja sama yang berlangsung, Minggu (2/6/2019) di Hongkong Garden Restaurant Sanur disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kota Denpasar I Wayan Gunawan mewakili Walikota Denpasar, Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) Bali Cahaya Wirawan Hadi.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Bina Tunas I Made Arjaya mengungkapkan menjalin sinergi bersama lembaga pendidikan lain bukanlah hal baru bagi YPBT. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan SMP, SMA/ SMK hingga universitas yang ada di Denpasar.

“Kami kerja sama dengan Universitas Dwijendra seperti menyalurkan tamatan PGSD pada sekolah kami, juga bersama Cahaya Wirawan Hadi,” terangnya. Dikatakan Arjaya, metode pembelajaran yang diterapkan pada sekolah harus berlandaskan pada kualitas. Artinya pendidikan dapat membentuk karakter siswa dan memiliki kemampuan yang setara baik dalam muatan lokal maupun global.

“Pembentukan karakter dan metode pembelajaran yang diterapkan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi berbagai hal di era industri 4.0 ini,” ujar mantan Anggota DPRD Bali ini.

Sementara Ketua YPBT SD Tunas School Putu Eka Juliana Jaya,
SE,M.Si. yang akrab disapa Wawa Arjaya menambahkan bahwa metode pembelajaran itu dituangkan pada pendidikan bahasa asing yang meliputi Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris yang bertujuan untuk menjawab tantangan global yang terus berkembang secara masif.

Meski begitu, tambah Wawa metode pembelajaran tersebut tidak melepas akar budaya lokal Indonesia dan Bali khususnya, sesuai slogan YPBT SD Tunas School yakni ‘local to global for brighter future’.

Jadi budaya lokal ini dibawa mengglobal dengan harapan masa depan lebih terang. “Sehingga saat dewasa nanti para peserta didik mampu membuka peluang kesuksesan dan perubahan ke arah yang lebih baik bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” tambahnya.

Dijelaskan, metode pembelajaran tentang bahasa dan budaya yang diterapkan sejak masa TK dan SDdi YPBT. Selain itu, di SD merupakan usia emas dimana pada usia ini merupakan penentuan dalam menumbuhkembankan daya pikir ke depannya.

“Anak pada usia tersebut harus mendapat pendidikan dasar yang baik dan terarah dengan tetap berpedoman pada budaya dan kearifan lokal. Pihaknya juga mengimbangi metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan global yang kini masuk pada era revolusi industri 4.0,” jelasnya.

Sementara Rektor Undwi Dr. Ir. Gede Sedana,M.Sc.,M.M.A. mengatakan terkait kerja sama yang dilakukan Undwi dengan YPBT SD Tunas School, pihaknya memiliki visi-misi yang sama yakni sama-sama ingin memajukan pendidikan.

“Undwi yang memiliki Prodi PGSD di FKIP berencana akan menyalurkan mahasiswa ke YPBT SD Tunas School. Melalui sinergi ini para siswa dan juga guru di YPBT SD Tunas School juga mendapat informasi terbaru dalam hal dunia pendidikan. Bahkan, sinergi ini juga memberi informasi kepada publik bahwa di Undwi kami punya Prodi PGSD,” pungkasnya.

Dekan FKIP Drs. I Made Kartika,M.Si. didampingi Ketua Prodi PGSD Undwi menilai kerja sama dengan YPBT SD Tunas School sangat bagus karena memiliki kepentingan yang sama yakni sama-sama memajukan dunia pendidikan. “Selain mahasiswa bisa PKL di YPBT SD Tunas School, nantinya lulusan Prodi PGSD Undwi juga bisa menjadi seorang guru,” ujarnya.

Kadisdikpora Kota Denpasar I Wayan Gunawan mengapresiasi komitmen YPBT SD Tunas School yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa melalui dunia pendidikan. Apalagi metode yang diterapkan sekolah tersebut lebih banyak menekankan pada unsur kebudayaan selaras dengan tujuan utama Pemkot Denpasar dalam memajukan kualitas generasi muda yang berbudaya dengan berlandaskan kearifan lokal.

“Menjadi peluang sekaligus tantangan sekolah swasta yang diharapkan ikut berkontribusi dalam mensukseskan wajib belajar sembilan tahun di Denpasar. Karena tuntutan kita ke depan adalah bagaimana prestasi itu harus diikuti dengan terus menanamkan pendidikan karakter anak-anak dengan menjaga akar budaya lokal menjadi pondasi dasar,” paparnya. (sus)