Hari Pahlawan, Eko Budi Cahyono: Tantangan Terbesar Bangsa Saat Ini Soal Pemerataan Kesejahteraan dan Penguatan Ekonomi

(Baliekbis.com), Pendiri Bali Ekonomi Creatif H.M Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H. mengatakan tantangan terbesar bangsa saat ini adalah soal pemerataan kesejahteraan dan penguatan ekonomi.

“Jadi spirit Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November ini kita maknai untuk bisa membangun kemandirian ekonomi bangsa agar kita bisa menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia,” Eko Cahyono yang juga Caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 2 dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Sabtu (10/11).

Peringatan Hari Pahlawan ini, Eko memandang perlu menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam setiap individu. Sebab pola perjuangan masa lampau dan kini telah bergeser. Apalagi Indonesia mencanangkan diri berada di garda terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif setelah sukses menggelar Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia atau World Conference on Creative Economy (WCCE) pertama di Nusa Dua, Bali pada 6-8 November 2018.

Menurut Eko, dunia pun sudah melihat potensi ekonomi kreatif Indonesia dan produk ekonomi kreatif tanah air yang bisa masuk ke pasar ekspor banyak negara. Belum lagi soal potensi ekonomi digital yang dimiliki negara ini , imbuh Eko, dengan semakin banyaknya muncul pelaku startup (usaha rintisan) berbasis teknologi digital. Bahkan dari enam perusahaan teknologi digital yang berlabel unicorn (perusahaan dengan valuasi di atas 1 miliar US$ atau hampir setara Rp 15 triliun) di Asia Tenggara, empat diantaranya berasal Indonesia. Mereka yakni GoJek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

Menurutnya bukan suatu hal yang mustahil jika Indonesia menargetkan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020. Bahkan Indonesia khususnya juga Bali bisa menjadi “Digital Paradise of Asia.” “Kami harapkan semakin banyak anak muda menjadi technopreneur mendirikan startup lalu banyak yang menjadi besar bahkan menjadi unicorn. Jika itu terjadi kami sangat optimis visi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020 dapat tercapai,” tegas Eko Cahyono.

Eko yang juga aktif sebagai konsultan ekonomi manajemen keuangan dan properti ini mencontohkan perannya membuat perubahan melalui cakupan pengembangan ekonomi kreatif di Bali melalui Bali Ekonomi Creatif dengan memberi pendampingan bagi para pelaku UKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di sektor ekonomi kreatif. Apalagi potensi ekonomi kreatif Bali sangat besar yang juga ditopang dengan posisi sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.

“Jadi Bali bisa mengembangkan creative tourism sebagai bentuk sinergi pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini akan jadi kekuatan ekonomi baru untuk Bali,” tegas Eko yang juga pernah mengabdi sebagai Tenaga Ahli Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Pria yang juga penulis buku ekonomi bisnis “best seller” berjudul “Sukses Ada di Pikiran dan Infrastruktur Ekonomi” itu beranggapan pergeseran perjuangan mesti dimaknai sebagai sebuah perjuangan menuju perbaikan dalam menggapai kesejahteraan. Inilah salah satu alasan dirinya maju sebagai calon legislatif, tidak lain ingin memberikan angin perubahan. (emc)