Harga Cabai Terlalu Pedas, TPID Gelar Pasar Murah

(Baliekbis.com), Dalam rangka mendukung stabilitas harga dan menjaga pencapaian inflasi daerah yang rendah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Perum Bulog Divre Bali yang tergabung dalam TPID Provinsi Bali kembali melakukan upaya pengendalian inflasi daerah yang bersifat volatile shocks melalui kegiatan Pasar Murah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menggelar Pasar Murah berkerja sama dengan PT. PPI Cabang Denpasar pada tanggal 7 Januari 2017 yang lalu menyikapi kenaikan harga cabai rawit merah yang telah mencapai Rp100.000/kg.

Kegiatan ini secara langsung dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali selaku Ketua TPID Provinsi Bali bertempat di Pasar Kreneng, Denpasar. Dalam kesempatan ini, Ketua TPID Provinsi Bali menekankan bahwa pasar murah cabai rawit akan digelar secara kontinyu di wilayah lainnya, sehingga harga komoditas pangan dimaksud stabil. “Dukungan masyarakat juga diperlukan. Diharapkan masyarakat melalui banjar-banjar dapat ikut serta dalam pengendalian inflasi, salah satunya dengan menaman cabai di pekarangan, sebagaimana program Pemerintah Provinsi Bali melalui PUSPASARI dan Urban Farming,” imbuh Sudikerta.

Ketua TPID Provinsi Bali juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpaku dengan kebutuhan cabai rawit merah, tetapi mengalihkan dengan jenis lain seperti cabai keriting hijau, cabai setan, dan cabai merah besar yang harganya saat ini masih relatif stabil. Estafet kegiatan Pasar Murah TPID Provinsi Bali kembali dilanjutkan oleh Perum Bulog Divre Bali di berbagai lokasi sebagai bentuk perluasan program Rumah Pangan Kita (RPK). Pasar Murah komoditas cabai rawit merah dijual dengan harga Rp60.000/kg untuk meredam gejolak harga yang sedang terjadi. Pasar Murah kembali diselenggarakan secara serentak pada hari ini, 10 Januari 2017 di Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Kumbasari, dan di depan Kantor Perum Bulog Divre Bali, Renon.

Sebelumnya, Perum Bulog telah melaksanakan total sebanyak 10 titik Pasar Murah di bulan Desember 2016. Hari ini, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali dan Kepala Perum Bulog Divre Bali dengan kompak menghadiri salah satu Pasar Murah di Pasar Kreneng untuk meninjau langsung pergerakan harga dan penyelenggaraan Pasar Murah. Selain menyediakan komoditas cabai rawit merah, TPID Bali bersama Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Denpasar dan Perum Bulog Divre Bali juga menjual gula pasir dengan harga Rp12.500,00/kg, minyak Goreng dijual Rp24.000/2ltr, dan beras dengan harga bervariasi dari sebesar Rp48.000/5kg, Rp50.000/5kg, dan Rp52.000/5kg.

Pelaksanaan pasar murah ini diharapkan dapat menjadi jangkar dalam penetapan harga dan menahan laju inflasi yang dapat bersumber dari sisi permintaan, sisi penawaran, dan ekspektasi pelaku ekonomi. Karakteristik inflasi di Indonesia masih diwarnai oleh tekanan yang bersumber dari sisi penawaran seperti faktor produktivitas komoditas bahan pangan, distribusi, dan struktur pasar. Kondisi ini memerlukan adanya langkah antisipatif pengendalian harga saat terdapat potensi risiko khususnya menjelang adanya peningkatan permintaan seperti pada momen peak season. TPID Provinsi Bali optimis melalui kegiatan pengendalian inflasi yang intensif, maka harapan untuk mencapai perekonomian Bali yang berdaya saing, berkualitas dan berkelanjutan dapat tercapai serta dapat membawa inflasi Bali menuju sasaran inflasi yang telah ditetapkan. (ist)