Harga Bawang Melonjak Rp 40 Ribu, Staf Ahli Kemendag: Ini Di Luar Dugaan

(Baliekbis.com), Harga bawang merah dan bawang putih yang naik tajam dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu menjadi perhatian khusus pihak Kementerian Perdagangan.

“Ini di luar dugaan bawang merah dan bawang putih naik. Naiknya dari Rp 30 ribu ke Rp 40 ribu, ini cukup tinggi,” kataStaf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan (Kemendag) Lasminingsih saat melakukan kunjungan kerja dan pantauan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Denpasar, Kamis (25/4/2109) pagi. Staf Ahli Kemendag bersama rombongan pagi itu meninjau Pasar Nyanggelan, Pasar Badung dan Pasar Agung.

Kunjungan ke pasar ini dalam rangka koordinasi terkait stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti memasuki bulan Ramadhan atau bulan puasa dan jelang Idul Fitri.

Selain tim dari Kementerian Perdagangan, tampak hadir juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa dan rombongan. Dalam kunjungan ini, Lasminingsih berdiskusi langsung dengan pedagang terkait pergerakan harga yang terjadi.

Pedagang mengatakan harga sejumlah barang kebutuhan pokok seperti gula, daging ayam dan daging babi mulai merangkak naik, namun relatif normal. Sementara yang naik cukup drastis dan signifikan yakni harga bawang merah dan bawang putih.

Awalnya dari kisaran harga Rp 30 ribu per kilogram menjadi saat ini di kisaran Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini cukup mengkhawatirkan terlebih juga saat ini belum tiba masa panen raya bawang putih dan bawang merah. “Ini tahun ketiga saya ke Bali. Kami komitmen ingin menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Lasminingsih.

Ia mengaku cukup puas secara umum harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Denpasar masih stabil. Menurutnya bawang merah dan bawang putih baru akan panen di sentra di Jawa seperti Brebes dan Demak akhir April ini untuk disuplai di beberapa daerah dan juga menekan harga. “Tapi syukurnya stok masih ada. Pemerintah tidak diam saja tapi bantu pecahkan masalah.

Salah satunya membuka keran impor bawang putih dengan memberikan izin kepada tujuh perusahaan untuk mengimpor bawang putih,” jelasnya. Rencananya ada di 11 provinsi (30 kota) yang akan disuplai bawang putih impor dari tujuh perusahaan ini dengan total 405 ton bawang putih. Usai memantau harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Lasminingsih dan tim menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. (wbp)