Harga Anjlok, Petani Bawang Songan Meradang

(Baliekbis.com), Petani bawang merah Songan Kintamani belakangan ini meradang. Pasalnya harga jual bawang petani sangat rendah. “Pengepul bahkan ambil dari kami Rp 8 ribu/kg,” ujar Ketua Kelompok Suka Karya Songan Haji M Ali Basari, Selasa (19/9) sore di sela-sela kunjungan Anggota DPR-RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra ke desa tersebut. Kunjungan tersebut selain menyerap aspirasi petani juga dirangkai dengan penyerahan bantuan empat unit traktor roda empat.  Menurut Haji Ali terganggunya harga bawang merah yang menjadi andalan petani di Songan selain karena masuknya bawang luar daerah juga terjadinya panen bawang secara bersamaan di bulan-bulan lalu. “Bawang merah Banyuwangi dan Bima banyak membanjiri pasar di Bali. Bahkan yang dari Banyuwangi saja setiap harinya bisa masuk 5 mobil atau sekitar 10 ton,” ujar Haji Ali. Meski harga anjlok di tingkat pengepul, petani bawang masih bisa diselamatkan dengan penjualan eceran yang harganya cukup bagus. “Karena itu saya minta Pak Bagus (AAB Adhi Mahendra Putra –red) bisa membantu mencarikan jalan terbaik sehingga harga bawang tak sampai merugikan petani,” ujarnya.

Sebab kalau harga Rp 10 ribu/kg, petani tak dapat untung. Petani hnya dapat ongkos kerja. Pasalnya untuk tanam bawang dari biaya bibit, pupuk dan saprodi lainnya serta ongkos tenaga kerja jatuhnya Rp 10 ribu/kg. “Jadi kalau terjual segitu kita tak dapat fee,” tambah Haji Ali yang mengaku memiliki lahan bawang seluas 2 hektar. Haji Ali dan petani bawang lainnya mengaku pada musim tanam ini cuaca cukup baik dan waktu panen sebagian tanaman mereka tak bersamaan. “Bulan depan kami masih bisa panen, dan panen bulan berikutnya ada hari raya sehingga harga bisa lebih tinggi karena biasanya saat hari raya permintaan banyak dan otomatis harga naik,” jelasnya. Haji Ali menambahkan dengan pola tanam teratur dan perawatan yang intensif saat ini produksi bawang cukup bagus, rata-rata meningkat sampai 3 ton per hektarnya menjadi 15 ton dibandingkan sebelumnya hanya 12 ton.  Naiknya produksi ini juga sangat membantu meski harga sempat turun.

Ditanya keunggulan bawang dari luar, diakui Haji Ali dari segi warna dan bentuk. Kalau bawang Banyuwangi warnanya merah dan yang dari Bima bentuknya bulat. “Tapi kalau soal rasa bawang kita masih lebih baik,” jelasnya. Perbedaan tersebut menurutnya sangat dipengaruhi tempat, iklim dan bibit.  Menanggapi masalah yang dihadapi petani bawang, Anggota Komisi IV DPR-RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi mengatakan segera akan membantu petani setempat. Bahkan Gus Adhi mengatakan perbaikan sarana dan prasarana seperti jalan, pasar termasuk bantuan alsintan akan terus diupayakan. “Kita akan perjuangkan ke pusat agar petani terus dibantu biar sejahtera. Kalau petani sejahtera maka akan kuat membangun pertaniannya,” ujarnya bersemangat. (bas)