Hadiri SMESCO Festival, Gubernur Koster Minta Pelaku UMKM Tingkatkan Kualitas Agar Bisa Bersaing di Pasar Global

(Baliekbis.com), Pengembangan UMKM wajib mendapat perhatian baik dari Pemerintah maupun dukungan dari berbagai pihak berupa dukungan regulasi dan kebijakan agar UMKM dapat tumbuh kondusif dan makin berperan di berbagai sektor ekonomi. Saat ini, Pemerintah Provinsi Bali mendukung produk kerakyatan lokal dengan telah mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri lokal yang mengatur penggunaan produk lokal untuk hotel, restoran dan katering dengan syarat produk lokal tersebut memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Selanjutnya juga telah diterbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali yang berdampak pada peningkatan kebutuhan pada produk busana lokal Bali.

Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster pada Bali Smesco Festival 2019 di Gedung Serbaguna SMESCO Indonesia, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4) pagi. “Melalui peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan kemajuan UMKM. Pengembangan UMKM ke depan perlu menggabungkan keunggulan lokal yang berbasis budaya dibarengi dengan inovasi dan kreatifitas sesuai dengan visi misi pemerintah daerah Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Koster.

Menurut Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, pameran merupakan event yang sangat strategis dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk yang dihasilkan. Karena itu pelaku usaha dan UMKM  harus mampu menjaga dan terus meningkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing dipasar yang semakin kompetitif. Disamping sebagai media promosi, dikatakan Koster event ini juga untuk mendorong terjadi kontrak bisnis antara buyer dan UMKM sehingga terwujud peningkatan pendapatan UMKM.

“Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revoluasi industri 4.0, yakni penguatan pada pola digital ekonomi. Melihat perkembangan itu, mau tidak mau UMKM Bali harus melangkah lebih maju memanfaatkan IT agar tidak kalah saing dengan negara-negara lainnya,” tegasnya.

Menghadapi tantangan tersebut, menurut Koster selain melalui dunia pendidikan, membangun jiwa wirausaha juga dapat dilakukan melalui berbagai event pameran yang melibatkan UMKM. Koster berharap, melalui Bali SMESCO Festival, UMKM Bali akan mampu menembus pasar global.

“Mohon bantuan bapak Menteri Koperasi dan UKM terus memberikan dukungan dan fasilitasi bersama asosiasi dan pihak lainnya sehingga kapasitas dan kualitas UMKM Bali semakin meningkat. Saya harap dengan kegiatan seperti ini akan mampu membawa UMKM Bali menembus pasar global,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengapresiasi atas dilaksanakannya Bali Smesco Festival. Menurut Puspayoga, kegiatan ini sangat bagus untuk promosi produk unggulan daerah Bali. Dikatakan Puspayoga Smesco Indonesia merupakan brand dari Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan tujuan untuk memberikan layanan promosi dan pemasaran UKM Indonesia.

Dikatakan Puspayoga, Smesco Indonesia diharapkan dapat menjadi area one stop shopping bagi konsumen lokal maupun internasional yang ingin membeli produk-produk KUKM Indonesia mengingat dilokasi ini seluruh produk kerajinan dari 34 provinsi di Indonesia tersedia. Ia menambahkan, pada perhelatan Asian Games 2018, smesco Indonesia ditunjuk sebagai salah satu destinasi resmi wisata belanja oleh panitia resmi Asian Games, INASGOC untuk para atlet, official dan tamu peserta Asian Games.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra dalam laporannya menyampaikan jika kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempromosikan, memasarkan dan meningkatkan daya saing produk unggulan daerah Bali. Ia ingin agar produk unggulan Bali tidak hanya dipasarkan di daerah Bali namun juga ke luar Bali bahkan mancanegara. Ia berharap agar UMKM Bali terus meningkatkan mutu produk untuk menghadapi selera pasar dan menghadapi era globalisasi saat ini serta terus membangun jejaring guna memperluas pemasaran produk.

Lebih lanjut disampaikan Gede Indra, sebanyak 38 peserta dari UKM asal Bali ikut dalam pameran Bali Smesco Festival. Peserta pameran terdiri atas UKM produk kerajinan seperti Tenun, perak, kerang, lukisan, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, Ny. Putri Suastini Koster yang hadir turut mendampingi Gubernur Koster tampil membawakan sebuah puisi berjudul “Sumpah Kumbakarna”. Selain itu juga ditampilkan peragaan busana adat Bali, acara Talk Show dan dilaksanakan demo melukis oleh I Wayan Aris Sarmanta dari Desa Batuan, Sukawati, Gianyar. (ist)