GYC On SDGs 2022, Berbagi melalui berbagai Perspektif Mendorong Keberlanjutan yang Efektif

(Baliekbis.com), Beri aku seribu orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang satu dunia. Kata-kata indah dari presiden pertama Indonesia mengkiaskan betapa pentingnya peran dari kaum muda bagi suatu bangsa. Ini tentu tidak lepas dari suatu kenyataan bahwa kaum muda yang akan mewarisi bangsa ini di masa depan. Berangkat dari hal tersebut, pada 26 – 27 November 2022 mendatang sinergi kaum muda dari berbagai penjuru nusantara kembali menggelar Global Youth Conference On Sustainable Development Goals (GYC On SDGs). Pada tahun ketiga penyelenggaraannya pesan yang ingin digetok tularkan menekankan pada tren terkini di kalangan pemuda di bidang keberlanjutan dan relevansi 17 poin SDGs dalam membentuk pemimpin masa depan.

Hal ini juga diungkapkan oleh Patricia Tanjaya selaku Chairman of GYC Committee 2022. “Jumlah kaum muda yang signifikan di seluruh Indonesia namun belum terdengar gaung aksinya hingga ke strata tinggi pemerintahan menjadi fokus perhatian kami. Dari hasil diskusi bersama dengan teman-teman BAPPEDA Bali pada saat Mini Conference berlangsung dan ya memang walau banyak aksi anak muda yang bergerak di bidang serupa tapi suaranya minim terdengar sampai ke pemerintahan,” ungkap Patricia terkait kaum muda dan GYC.

Konsep acara yang dikemas penuh secara daring akan menghadirkan 4 panel sesi dengan beragam pembicara yang memiliki concern tersendiri di bidang masing-masing. Ada 4 topik besar yang diangkat yakni; Climate Action, Ocean SDGs, Food Security and Sovereignty serta Zero Waste and Public Health. Akhadi Wira Satriaji atau Kaka, vokalis dari Grup Band terkenal SLANK yang juga merupakan seorang pecinta laut akan meramaikan panel tentang Reintroduction Of Ocean SDGs. Musisi Rock asal Bali, Robi Navicula juga akan mengguncang panggung konferensi di 2022 ini. Turut hadir sebagai Keynote Speakers, Suzy Hutomo dari The Body Shop Indonesia. Tidak hanya itu, pembicara lain dari musisi, public ambassador, jurnalis ataupun industry experts lainnya juga akan meramaikan euforia ketiga pelaksanaan GYC On SDGs di tahun ini.

Konferensi yang digadang-gadang akan dibuka oleh Wakil Gubernur Bali pada 26 November mendatang telah mengepakkan sayapnya ke kancah Internasional untuk pertama kalinya di tahun ini. Sistem kepesertaan yang dibagi menjadi 2 yakni delegasi dan partisipan memberikan berbagai m okanfaat yang menarik bagi para pendaftar, salah satunya Youth SDGs Ambassador Program pada bulan Desember mendatang.

Selama masa persiapan yang berlangsung kurang lebih 11 bulan lamanya, ada berbagai kegiatan menarik yang telah dihadirkan sebagai rangkaian menuju puncak konferensi selama 2 hari mendatang. Mini Conference yang diselenggarakan di 3 tempat berbeda yakni Lamongan, Bali dan Riau dengan 3 topik berbeda yang di tahun mendatang akan diselenggarakan kampus-kampus mitra GYC secara mandiri. BEM Gathering yang mengundang delegasi BEM dari seluruh wilayah Indonesia sukses digelar secara virtual dan menghasilkan GYC Charter sebagai bentuk komitmen penerapan SDGs di masing-masing kampus. Dan Content Creator Bootcamp sukses digelar secara virtual selama hampir 1 bulan dengan melibatkan 200-an kaum muda dari seluruh wilayah nusantara.

“Dan di sinilah GYC diharapkan mampu menjembatani antara kaum muda dengan pihak pemangku kepentingan lainnya sehingga ada dukungan yang bisa didapatkan. Harapannya juga karena kami ingin kaum muda yang bersinar sebagai aktor utama pembawa perubahan sehingga mampu menghapus stigma bahwa anak muda tidak peduli dengan isu global,” tutur Patricia tentang mimpi besar GYC kedepannya. (ist)