Gus Adhi: Waspadai, Berita Hoax Sudah Menyebar Luas

(Baliekbis.com), Masyarakat khususnya anak muda diminta waspada dan menyaring berita-berita yang beredar di media sosial (medsos). Sebab berita hoax sudah menyebar kemana-mana sehingga bisa merugikan. “Berita Hoax ini sangat parah karena masyarakat sangat susah mencerna mana berita yang benar mana yang bohong. Dan kalau ini dibiarkan meluas maka masyarakat yang dirugikan karena kehilangan informasi yang penting dan berguna,” ujar Anggota Komisi I DPR-RI AAB Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) saat acara pentas Kesenian Rakyat yang dirangkai dengan Forum Diskusi Publik tentang “Pemuda Peduli Budaya Bangsa” di areal Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta, Sabtu (25/11) malam. Pentas Malam Budaya tersebut merupakan kerja sama DPR-RI dengan Kominfo. Menurut Gus Adhi di era milenium, medsos sangat menjamur. Untuk itu sangat penting untuk memberikan koridor-koridor kepada generasi muda, sejauh mana bisa memanfaatkan media sosial tersebut. “Melalui acara ini kita sosialisasikan hal-hal yang boleh dan mana yang tidak boleh, seperti diatur pada UU ITE pasal 45 a dan b. Ini yang perlu disosialisasikan agar bisa dipahami dengan baik,” jelas Gus Adhi di hadapan ratusan massa yang sebagian anak muda itu. Terkait imbauan registrasi kartu prabayar menurutnya sebagai salah satu langkah penting untuk mengatasi hoax. Apalagi berita hoax sudah menyebar ke mana-mana.

AAB Adhi Mahendra Putra.

Gus Adhi menambahkan kegiatan budaya sangat penting untuk melestarikan budaya lokal bagi generasi muda sebagai generasi penerus. “Dan Bali tidak akan berarti apa-apa kalau kita tidak bisa lestarikan budaya kita. Jadi sangat penting peran generasi muda ini dalam melestarikan budaya,” jelasnya seraya berharap ke depan peran pemerintah perlu ditingkatkan untuk menunjang dan melestarikan kebudayan yang ada. Sementara itu Direktur Pengelolaan Media Publik Drs. Sunaryo, M.M. mengatakan pendekatan budaya menjadi salah satu strategi yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika-Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Direktorat Pengelolaan Media Publik untuk mengajak generasi muda bijak memasuki dunia melenium, dimana teknologi informasi yang berkembang sangat pesat terutama dalam menggunakan media sosial. Dengan demikian tidak sampai berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Menurutnya pentas budaya yang digelar bertujuan agar pemuda mampu menggunakan budaya untuk merekatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Jangan sampai budaya tidak dipelihara dan tidak dibina, lama-kelamaan budaya kita bisa diambil oleh negara lain. Kita wajib menjaga dan bila perlu terus mengembangkan budaya yang kita miliki,” tegasnya. Ditambahkan Sunaryo, Bali nilai jualnya adalah budaya, tanpa budayanya yang luar biasa ini, Bali tidak akan dikenal. Buktinya Bali lebih dikenal dari Indonesia. Bali memiliki daya tarik karena budayanya, ujarnya. Ia mengajak generasi muda untuk mengisi konten-konten di media sosial dengan informasi dan hal-hal positif. Acara pentas budaya yang sebagian besar diisi anak muda dimeriahkan dengan pagelaran aneka tari dan musik seperti tari Barong, Oleg Tamulilingan, Barong Bangkung Melelampahan, penyerahan hadiah dan cendramata, dan pragmentari. Di awal acara, Gus Adhi sempat menyanyikan dua lagu di antarnya Lanang Wadon. (bas)