Gus Adhi: Paslon KRB Tunggu Hasil Survey

(Baliekbis.com), Kubu KRB (Koalisasi Rakyat Bali) memastikan awal Desember nanti sudah bisa menetapkan paslon yang akan maju di pilgub Bali 2018. “Kita sedang melakukan survey dan hasilnya baru keluar 6 Desember nanti. Jadi kalau tak ada halangan setelah itu kita sudah bisa mendeklarasikan satu paslon untuk berkompetisi di pilgub,” ujar Ketua KRB AAB Adhi Mahendra Putra, Jumat (24/11) di Canggu. Menurut Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Bali-Nusra Partai Golkar ini, hasil survey akan menjadi pertimbangan untuk menilai calon atau tokoh yang selama ini dijagokan. “Jadi setelah ada hasil survey akan kita tunjukkan ke masing-masing calon untuk nantinya mereka bisa berkomunikasi siapa di posisi mana,” jelasnya. Namun Gus Adhi mengatakan selain hasil survey, ketokohan (figure) juga akan sangat menentukan. Langkah survey diambil mengingat dalam tubuh KRB belum ada kesepatakan untuk melahirkan satu pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilgub 2018. Sebagaimana diketahui selain menguat nama IB Rai Dharma Wijaya Mantra dan Ketut Sudikerta dengan paket  Dharma-Kerta, juga sempat muncul paket Kerta-Pasek (Ketut Sudikerta-Gede Pasek Suardika). Kondisi ini membuat kubu KRB sampai saat ini belum bisa menelorkan paketnya. Sementara PDI-P sudah memastikan paket Koster-Ace untuk berlaga di pilgub mendatang.

AAB Adhi Mahendra Putra.

Menurut Gus Adhi sapaan akrab anggota Komisi IV DPR-RI ini, setelah ada hasil survey para calon tersebut diharapkan segera melakukan komunikasi politik sehingga segera bisa dimantapkan sebagai pasangan calon untuk selanjutnya dideklarasikan. “Kita akan mencarikan dewasa ayu (hari baik) untuk kegiatan deklarasi agar hasilnya nanti juga baik dan kita bisa memenangkan pilgub,” ujarnya. Ditanya soal surat rekomendasi DPP Golkar  yang sudah dikantongi Sudikerta menurut Gus Adhi hal tersebut sifatnya baru calon perseorangan. “Nanti akan ada komunikasi lagi untuk memastikan siapa gubernur dan siapa wakilnya,” ujar Gus Adhi. Menurutnya lobi juga sudah dilakukan namun masing-masing calon masih minta waktu untuk berpikir. Soal keakuratan survey, menurut Gus Adhi dilakukan oleh lembaga survey independen dan kredibel (LSI)  sehingga hasilnya lebih mendekati realitas di lapangan. Langkah melakukan survey tersebut menurutnya merupakan inisiatifnya. “Tidak ada pesanan dari siapa pun. Kalau mau bohong-bohongan untuk apa survey,” tegas Gus Adhi yang saat ini merangkap di Komisi I DPR-RI. (bas)