Gung Lan: Mungkin KONI Denpasar Terbiasa Langgar Aturan

(Baliekbis.com), Usai mengikuti hearing di DPRD Bali, Ketua Umum Pengprov TI Bali Lan Ananda menilai sikap Koni Denpasar yang ingin memberangkatkan atlet-atlet yang terkena skorsing, sebagai sikap melanggar aturan . Bahkan pria yang akrab disapa Gung Lan ini, menuding KONI Denpasar melakukan fait a compli dengan menggunakan notulen pertemuan di KONI Bali.Pihaknya menegaskan,  tidak pernah memberikan jaminan bahwa TI Denpasar pasti dapat bermain di Porprov 2017. Sebagai Ketua Umum, dirinya hanya berharap semua kabupaten dapat mengikuti Porprov, namun harus bertanya kepada Pengkot TI Denpasar yang sah, karena Pengkot TI Denpasar yang sah sudah dibekukan. Karena hal itulah kemudian Pengprov TI Bali mempertemukan kelompok AAP Suryawan dengan Komarudin Bukhori, namun tidak menemui hasil.

Bagaimana mungkin Pengprov TI Bali menerima atlet dari KONI Denpasar sedangkan Pengkot TI Denpasar yang sah menyatakan tidak mengirimkan atlet. Harus dipahami, bahwa Taekwondo memiliki aturannya sendiri, yang tidak dapat diintervensi KONI karena KONI bukan atasan dari cabor. ”Seharusnya KONI Denpasari belajar dong menghormati aturan dari cabor, masak mau kirim atlet yang sudah terkena skorsing,” tandas Gung Lan.Seharusnya, tegas Gung Lan lagi,  KONI Denpasar  mengetahui masih banyak atlet lain yang tidak terkena sanksi yang bisa diajukan, tetapi kenapa mesti yang melanggar aturan dari induk cabor diajukan. ”Apa karena KONI Denpasar sudah terbiasa melanggar aturan? Lihat saja ada pejabat eselon yang menjadi jajaran pimpinan KONI Denpasar, kan jelas-jelas melanggar UU SKN,” imbuhnya.

Gung Lan juga menegaskan, Pengprov TI Bali pun setuju untuk membela kepentingan atlet, tetapi wajib taat pada aturan. ”Dimana letak keadilan bagi atlet-atlet lain bila mengetahui hal tersebut? Apa komisi hukum dan etika KONI Denpasar tidak tahu kalau gugatan dari Pengkot TI Denpasar ditolak pengadilan yang artinya Komarudin Bukhori adalah Ketua Pengkot TI Denpasar yang sah. Kenapa mesti membela sepihak dan ngotot lagi. Ada apa ini,” pungkasnya. (ibg)