GuiHarpUlele, Harmonisasi Musik Dalam Satu

(Baliekbis.com), Di jagat musik internasional, merek gitar Bluberry sudah dikenal secara luas. Merek gitar produk asli Bali ini bahkan sudah digunakan oleh beberapa musisi kenamaan dunia. Seiring dengan mendunianya produk tersebut, nama sang kreator yakni Wayan Tuges pun ikut dikenal di seantero dunia.

GuiHarpUlele adalah salah satu produk terbaru darinya, alat tersebut di pesan khusus oleh musisi yang sedang ramai diperbincangkan saat ini. Walk Off The Earth adalah sebuah group yang berasal dari Kanada tersebut secara khusus memesan alat instrumen yang mana alat tersebut memiliki 5 alat musik yang menjadi satu kesatuan. “Saya beri nama GuiHarpUlele, dimana dalam alat ini merupakan gabungan dari lima jenis alat musik seperti Harpa, Gitar, Ukulele, Kalimba dan Washboard,” ungkap Wayan Tuges saat ditemui di kediamannya di kawasan Guwang Sukawati. Pria 64 tahun itu pun mengklaim jika alat musik ciptaannya itu menjadi satu-satunya di dunia. Walk Off The Earth sendiri diketahui aktif sejak tahun 2006, dan mereka dikenal dengan berbagai aksi nyentrik dan uniknya memainkan alat musik.

Yang unik dari band ini adalah dimana kelima personelnya memainkan satu alat musik, tentunya anda bisa melihat aksi ini pada lagu yang berjudul “Somebody That I Used to Know” yang sudah ditonton lebih dari 178 juta kali di chanel youtube. Wayan Tuges juga menceritakan jika alat musik tersebut akan digunakan oleh mereka (Walk Off The Earth -red) untuk tour dunia mereka. Bukan Blueberryguitar namanya jika tidak daya tarik dari sisi ukiran yang disematkan di setiap karyanya. Tampak gambar alat musik terukir rapi di setiap bagian alat tersebut. Mulai dari jimbe, seruling, terompet dan sejumlah alat musik klasik lainnya pun terukir pada alat musik ini. “Ukiran ini menceritakan tentang asal muasal alat musik. Filosofi gambar ini agar anak muda zaman sekarang bisa mengingat tentang sejarah alat musik,” ungkapnya.

Guna menjaga kualitas alat musik ini, pria yang kini memiliki 12 karyawan ini juga memakai 25 persen bahan kayu dari luar negeri. Sedangkan sisanya merupakan bahan baku lokal. “Kesulitannya pasti ada. Tapi saya terbiasa, bahwa apapun yang orang lain bisa, saya pun harus bisa mengerjakannya,” tambahnya. Tentu jika kita lihat dari proses pembuatannya yang mencapai tembus ke angka 6 bulan terebut, tidak heran lagi jika alat ini dibandrol dengan harga yang fantastis, yakni tembus di angka 100 juta rupiah. Di sisi lain, Doddy Hernanto atau yang dikenal dengan Mr. D yang merupakan seorang musisi sekaligus produsen gitar itu sempat mendemonstrasikan alat musik tersebut secara langsung di kediaman Wayan Tuges. Pria asli Surabaya itu mengatakan, untuk bisa memainkan alat musik buatan Wayan Tuges ini dibutuhkan keahlian khusus. “Butuh skil khusus untuk memainkannya, dan alat musik ini terbilang unik dan bahkan mungkin menjadi satau-satunya yang ada di dunia,” tandasnya. (dhi)