Gubernur Pastika Janji Bantu Biaya Kuliah Ni Kadek Sumiartini

(Baliekbis.com), Begitu besarnya makna kondisi lingkungan bagi setiap orang, dimana lingkungan yang bersih, nyaman, dan asri merupakan cerminan kualitas seseorang. Karena lingkungan yang bersih, nyaman dan asri menjadi dasar lingkungan yang sehat. Semakin bersih kondisi lingkungan sekitar, semakin sehat lingkungan, maka kualitas manusianya pun semakin sehat. Untuk itu pembentukan karakter hidup bersih harus dimulai sejak dini. Demikian penegasan Gubernur Mangku Pastika saat menghadiri acara Gerakan Kebersihan dan Menanam Pohon Keanekaragaman Hayati serangkaian Hari Cinta Puspa, Hari Menanam Pohon Indonesia dan Hari Perempuan Menanam yang dipusatkan di Desa Pekramaan Sengkidu, Manggis, Karangasem, Jumat (8/12).

“Kita harus menjaga kebersihan lingkungan agar sehat, jika lingkungan bersih, hijau dan sejuk maka pikiran kita juga akan sejuk. Menjaga kebersihan juga merupakan satu bentuk upaya kita sebagai manusia untuk membayar hutang kepada pencipta TYME karena sudah menciptakan tumbuh-tumbuhan, dan kepada tumbuh-tumbuhan atas O2 yang dihasilkan yang kita hirup agar tetap bertahan hidup,” cetus Pastika seraya menganjurkan setiap peserta yang hadir untuk menggalakkan penanaman pohon sebagai bentuk penghijauan dilingkungan sekitar, sehingga keseimbangan alam tetap terjaga.

Lebih jauh, Gubernur Pastika menyatakan menjaga kebersihan dan keseimbangan alam merupakan kewajiban kita setiap orang, sesuai falsafah hidup orang Bali yakni Tri Hita Karana. Hal tersebut disampaikan dihadapan siswa-siswi sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di seputaran Kecamatan Manggis pun mendapat respon dari seorang siswa kelas XII Tingkat SMA bernama Ni Kadek Sumiartini, yang menguraikan makna Tri Hita Karana yakni menjaga keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan yang diwujudkan dengan cara bersembahyang, keseimbangan antara manusia dengan sesamanya yang diwujudkan dengan cara saling menghormati dan saling membantu, serta keseimbangan manusia dengan alam yang diwujudkan dalam bentuk menjaga kebersihan dan menanam pohon. Mendapat jawaban yang lengkap dari Sumiartini, Gubernur Pastika pun memberikan hadiah sejumlah uang tunai. Saat ditanya kegunaan hadiah tersebut, Ia menjawab dengan lugu akan dibelikan sepatu, “Sepatu tiang ampun bolong (robek),” ujarnya. Sumiartini yang ditunjuk tanpa sengaja oleh Gubernur Pastika karena sepintas melihat anak tersebut masih terdapat bija di jidat usai sembahyang, juga sempat menceritakan kesehariannya yang harus ikut meburuh untuk biaya sekolah. Mendengar penuturan Sumiartini, rasa simpatik dan kepedulian Gubernur Pastika pun tergugah, dan langsung menawarkan bantuan biaya kuliah. Sumiartini pun akhirnya akan dibantu biaya kuliah sesuai cita-citanya yakni di sekolah perhotelan, sembari menunggu Sumiartini tamat SMA.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan yakni Kepala BLH Provinsi Bali Gede Suarjana menyatakan kegiatan ini dilaksanakan guna percepatan peningkatan tutupan lahan yang saat ini baru mencapai 36,8% untuk menjadi 40% agar tercapai target Bali Green Province. Acara turut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan 1 unit sepeda motor roda tiga pengangkut sampah oleh P3E, yang diserahkan langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada Desa Pekraman Sengkidu. Kegiatan turut dihadiri diantaranya oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumantri, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika, Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Bali Ny. Dayu Sudikerta, Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra. (sus)