Gubernur Pastika Dukung Mobil Listrik Ramah Lingkungan

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Made Mangku Pastika mencoba mobil listrik rancangan pengusaha Swedia, yang sudah diproduksi di dalam negeri. Adalah Per Brandt, salah seorang pengusaha asal Swedia yang sudah lama tinggal di Indonesia yang datang ke Kantor Gubernur Bali, Selasa (4/7/2017) guna memperkenalkan langsung kendaraan ramah lingkungan ini kepada Gubernur Pastika. Di hadapan Gubernur dan beberapa kepala OPD terkait, Per memaparkan produk mobil listrik buatan perusahaannya yang menurutnya sangat cocok dipasarkan di Bali. Bahkan, Per membawa satu buah purwarupa/prototype kendaraan itu, yang langsung dicoba dikendarai oleh Gubernur Pastika di halaman Kantor Gubernur Bali. Mantan Kapolda Bali itu, tampak lincah membonceng Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali Made Santha mengitari tempat parkir Kantor Gubernur Bali.

“Saya pikir ini langkah baik. Karena kami ingin green province. Ini salah satu green economy-nya,” ujarnya menanggapi keberadaan mobil listrik bernama ZBee. Pastika sepakat bahwa inovasi ini merupakan revolusi yang bagus untuk Bali ke depan, dengan beberapa keunggulan yang dimiliki seperti minim polusi, hemat energi dan hemat parkir. Hanya saja memang perlu dipikirkan soal izin, pajak dan sebagainya. Kehadiran Per sendiri, guna mengklarifikasi persoalan surat-surat kendaraan yang membutuhkan kejelasan dari pemerintah. Menurutnya, karena tahun produksinya tahun 2015, maka kewenangan pengaturannya ada di daerah. Menanggapi hal ini, Kabapenda Bali Made Santha mengatakan hal ini sudah dibahas oleh pemerintah pusat dan pihaknya akan menjadikan hal itu sebagai acuan. Sebagai bentuk dukungan, Gubernur Pastika langsung memesan satu
buah prototype dengan desain warna seperti Bus TransSarbagita dan tulisan Bali Clean and Green di sampingnya. Pastika juga meminta agar produk ini bisa dipamerkan pada Pameran Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali mendatang. Menurut Per, saat ini pabrik ZBee di Banyuwangi sudah memproduksi 12 buah kendaraan yang diklaim bisa menempuh jarak 60 km dengan konsumsi listrik 2 KwH. Di Eropa sendiri, khususnya di Swedia, kendaraan ini sudah menjadi kendaraan sehari-hari. Per menilai kendaraan ini sangat cocok di Bali, yang masyarakatnya peduli dengan alam lingkungan. (ist)