Gubernur Pastika Bantu Keluarga Wayan Sumiati

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Made Mangku Pastika langsung merespon cepat adanya informasi di salah satu media terkait dengan kondisi keluarga Ni Wayan Sumiati (45) warga asal Banjar Dinas Kaler, Desa Antiga, Manggis, Karangasem. Secara khusus, Gubernur Pastika pada Senin (20/11) pagi mengutus staf Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali. Ni Wayan Sumiati, kini hanya tinggal bersama ketiga anaknya yakni Putu Agus Darsana (20), Kadek Ariani (17) dan Ketut Ambarwati (8). Sang Suami, Komang Lantara meninggal dunia akibat terjatuh dari pohon kelapa sekitar 8 taun silam. Saat ini Sumiati yang kesehariannya sebagai buruh angkut di pasar Galiran, Klungkung dengan penghasilan tidak menentu. “Suami saya terjatuh saat mencari janur untuk persiapan upakara tiga bulanan anak saya yang paling kecil (Ambarwati-red), dia langsung meninggal ditempat. Pasca ditinggal sang suami, saya harus mebesarkan ketiga anak saya dengan keadaan serba kekurangan,” cerita Sumiati.

Semangat Sumiati untuk menyekolahkan anaknya cukup besar. Saat ini Kadek Ariani anak keduanya duduk dibangku SMKN 1 Manggis kelas X lewat jalur siswa miskin. Meski demikian, Ariani saat ini tengah menunggak Sumbangsih Pengembangan Pendidikan (SPP) sebanyak 4 bulan (50 ribu/bulan) serta uang gedung dan pakaian sebesar Rp 1.300.000. Sementara untuk Ketut Ambarwati kini duduk di bangku sekolah dasar kelas II. “Keseharian saya hanya sebagai buruh angkut di pasar galiran, pendapatan juga tidak menentu. Semua pekerjaan saya ambil, yang penting bisa untuk menyekolahkan anak-anak. Kondisi saat ini membuat anak saya Ariani harus menunggak SPP dan uang gedung serta uang pakaian disekolah,” ungkapnya sedih. Diceritakan Sumiati untuk tempat tinggalnya saat ini, ia dan ketiga anaknya menempati pekarangan atau rumah “due tengah” yang dimiliki oleh enam orang ahli waris yang masih merupakan saudara dan sepupu almarhum sang suami. Namun semua ahli waris atas pekarangan tersebut tinggal di Kota Denpasar. Karena rumah peninggalan suaminya tidak layak huni, yang letaknya dibagian utara pekarangan tersebut, Sumiati dan anak-anaknya diizinkan menempati rumah yang dibangun ipar-iparnya tersebut. Namun saat hari raya hindu tiba, barulah Sumiati dan anak-anaknya kembali menempati rumah peninggalan sang suami.

“Pas rerahinan gede, seperti galungan, kuningan, piodalan baru semua pulang. Untuk itu, saya dan anak-anak kembali kerumah peninggalan suami untuk sementara waktu. Lokasinya juga dekat masih satu pekarangan, jadi ya bersyukur saja,” ujar Sumiati. Kondisi Sumiati yang serba kekurangan dibenarkan Perbekel Desa Antiga I Wayan Madra Arsana yang dalam kesempatan itu ikut turun ke lokasi untuk menyerahkan bantuan Gubernur Bali. Menurut Arsana, Ni Wayan Sumiati termasuk dalam Rumah Tangga Miskin (RTM) dan telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Iapun berharap agar Sumiati bisa memperoleh bantuan bedah rumah mengingat kondisinya saat ini menumpang dirumah iparnya. Arsana juga mengucapkan terimakasih atas perhatian Gubernur Bali terhadap salah satu warganya. Hal ini dikatakan Arsana sebagai bentuk kepedulian pemimpin terhadap masyarakatnya yang membutuhkan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika menyerahkan bantuan sejumlah uang untuk keluarga Sumiati. Diharapkan uang tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa membantu meringankan beban Sumiati beserta anak-anaknya. (ist)