Gubernur Koster Ingin Bali Mampu Meniru Kemajuannya Tiongkok

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Wayan Koster ingin agar Bali mengalami percepatan pertumbuhan pembangunan seperti halnya negara Tiongkok dengan mengandalkan kekuatan modal sumber daya manusia dan budaya yang sangat dimilikinya.  Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di Mangupura Hall, The Westin Resort Nusa Dua, Badung pada Rabu (25/9) malam.

Bahkan menurut Gubernur Koster, Tiongkok saat ini telah menjelma menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terkuat dan berpengaruh di dunia. Kekuatan perekonomian Tiongkok dibangun dan digerakan oleh kekuatan sumber daya manusianya.
“Tiongkok merupakan negara besar, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Tiongkok menjadi negara yang terbuka saat ini. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, ini harus kita jadikan pelajaran. Sekarang Tiongkok akan menggeser kekuatan antar belahan dunia. Dulu Eropa Barat dan Eropa Timur, saya rasa akan bergeser ke Tiongkok. Maka kita harus melihat dinamika kemajuan di Tiongkok yang bisa dijadikan pelajaran untuk memimpin suatu negara atau daerah khusuanya untuk Bali,” ungkapnya
Untuk itu, lanjut Gubernur Koster, Bali mesti patut meniru akan keberhasilan negara Tiongkok. Sebab Bali juga memiliki sejumlah unsur kemiripan yang menyerupai Tiongkok. Yakni hanya memiliki modal sumber daya manusia (SDM), adat serta budaya.
Gubernur Koster yakin dengan sumber daya yang dimiliki Bali saat ini akan mampu meniru untuk mengikuti jejak keberhasilan seperti  Tiongkok. “Saya yakin bisa. Bali harus dibangun dengan karakter yang ada, potensi yang ada di Bali harus dimanfaatkan dengan baik. Kekuatan utama Bali adalah budaya. Bali tidak memiliki tambang, minyak, gas maupun batubara. Bali modalnya adalah budaya, sehingga kita harus kuat menjaga dan membangun budaya yang kita miliki,” terang Gubernur Koster.
Di sisi lain, Gubernur Koster menilai Bali saat ini masih bertumpu pada sektor pariwisata. Untuk itu ke depan, ia berharal agar sektor lain bisa dikembangkan sebagai tumpuan selain pariwisata. Dalam konteks pariwisata, Gubernur Koster ingin membangun kebersamaan dan keterbukaan dengan negara lain termasuk pertumbuhan wisatawan Tiongkok ke Bali.
“Saya harap wisatawan yang ke Bali tertib, disiplin, cinta budaya Bali, cinta hukum adat Bali dan hukum yang berlaku di Indonesia. Kemarin ketika ada permasalahan terkait wisatawan Tiongkok, kami melakukan penertiban dan hal ini justru disambut baik oleh pemerintah Tiongkok. Saya ingin wisatawan yang ke Bali adalah wisatawan yang berkualitas,” tegasnya.
Tak lupa, Gubernur Koster mengucapkan selamat ulang tahun kepada negara Tiongkok. Ia berharap hubungan yang terjalin baik selama ini bisa terus ditingkatkan. “Selamat ulang tahun untuk Tiongkok yang ke-70, semoga kebersamaan dalam membangun negara bisa terus ditingkatkan. Dan lebih khususnya lagi antara Tiongkok dengan Bali,” ucapnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal ( Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Gou Haodong mengatakan jika Negeri Tirai Bambu ini telah melakukan perubahan besar sejak 1949. Salah satunya ditunjukkan melalui angka harapan hidup yang terus meningkat dari 35 tahun menjadi 70 tahun saat ini.
Gou Haodong menambahkan, Tiongkok sebagai sebuah negara bertekad untuk terus mempererat interaksinya dengan negara lain, khususnya hubungan kerja sama yang baik antara Tiongkok dengan Indonesia, khususnya dengan Bali. “Tiongkok dan Indonesia merupakan dua negara berkembang yang sama-sama penting, sebagai tetangga rukun dan mitra baik. Kedua negara memiliki pendirian yang mirip dalam urusan internasional seperti kerjasama internasional dan memelihara perdamaian dunia,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Gou Haodong, berkat hubungan bilateral yang kuat, pertukaran dan kerjasama Tiongkok dengan wilayah kerja Konsulat Jenderal RRT di Denpasar terus meningkat.  Misalnya pada Imlek dan Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2019, rombongan seniman provinsi Jiangxi, Fujian dan Yunnan mengunjungi Bali, NTB dan NTT dengan membawa pertunjukan seni budaya Tiongkok kepada penduduk setempat.  Untuk ke depannya, Tiongkok setiap tahunnya akan mengirim tim kesenian untuk berpartisipasi pada PKB. (ist)