Gubernur: Kemacetan Tantangan Bali ke Depan

(Baliekbis.com), Gubernur Mangku Pastika berharap seluruh warga Pulau Bali tetap memegang prinsip nyama peturu Bali dan tetap menjadi satu dalam kedamaian setelah penghitungan suara nanti. Pastika juga mengimbau kepada seluruh masyarakatnya agar terus menjaga kondusifitas dan keamanan lingkungan dan Bali pada umumnya setelah pelaksanaan Pilkada serentak ini. “Di sini hanya ada dua pasangan calon yang semuanya itu adalah putra-putra terbaik kita, dan semua sudah pernah menjadi pemimpin dan bahkan ada yang masih duduk sebagai pemimpin. Oleh karena itu siapa pun yang terpilih saya mengimbau kepada seluruh krama Bali agar kita jaga kondusifitas wilayah tetap damai apapun hasilnya harus kita terima,” ungkapnya sesaat setelah melakukan pencoblosan di TPS 12 Tembau-Penatih, Denpasar Timur, Rabu (27/6).

Selain itu Gubernur Pastika yang didampingi istri dan putra-putranya juga mengingatkan bahwa Bali ke depan akan menghadapi hajatan internasional yakni World Bank Annual Meeting yang akan dihadiri oleh 189 negara, lebih dari 15 ribu utusan partisipan dan lebih dari 50 ribu orang sekaligus menyertakan lebih dari 5.000 wartawan yang akan datang dari seluruh dunia. “Kita akan diekspos besar-besaran. Oleh karena itu maka pemimpin baru Bali ke depan diharapkan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan baik itu TNI, Polri, pecalang bahkan masyarakat secara umum. Sukses terlaksananya event internasional di Bali akan membawa nama besar Bali dan nama besar Indonesia di mata dunia.

Oleh karena itu mari pikirkan hal yang lebih besar. Apa yang sudah terjadi selama ini dalam kampanye misalnya ada yang tersinggung, ada yang merasa kurang diperhatikan dan sebagainya jangan dipendam. Sebaiknya dikubur dalam-dalam dan mari kita berpikir panjang ke depan, jangan merendahkan yang kalah dan yang kalah juga harus waspada yang tidak perlu banyak lagi hujat menghujat,” paparnya.

Sebagai titipan untuk pemimpin Bali terpilih nantinya, Gubernur Pastika menginginkan agar program Bali Mandara yang masih relevan dan masih dibutuhkan oleh masyarakat secara luas untuk dapat dilanjutkan dan disempurnakan lagi. Tentu kemudian kalau yang memang sudah tidak relevan ya harus distop karena waktu bergerak terus. “Kan zaman adalah tantangan yang terus berubah tidak selamanya sama,” imbuhnya.

Masih terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi pemimpin Bali terpilih nanti, yakni salah satunya adalah mengatasi kemacetan yang masih terjadi di beberapa simpang, mengingat sebagian besar penduduk Bali hidup dari dunia pariwisata, sehingga turis yang datang ke Bali tidak ingin perjalanannya terkendala macet karena mereka akan lebih mengutamakan rasa aman dan nyaman saat berkunjung. Perlunya ada pengembangan daerah-daerah lain selain Bali Selatan, mulai dari Karangasem, Tabanan, Buleleng, Jembrana dan Klungkung harus dikembangkan secara merata. Adanya permasalahan tentang industri 4.0 sebuah digital internet artificial intelligence, semua harus disikapi agar kita tidak terlindas oleh digitalisasi. yang tidak kalah penting adalah mengambil langkah langkah untuk pembangunan Bandara Bali Utara yang sudah lama sekali kita tempuh ini cita-citanya udah lebih dari 10 tahun, tapi memang banyak benturan-benturan akibat kewenangannya tidak 100% ada di Provinsi selain juga terdapat permasalahan keamanan infrastruktur menuju lokasi Bandara, sehingga hal ini bukan hanya menyangkut masalah anggaran yang merupakan aspek non fisik yang harus dipikirkan.(sus)