Gubernur BI: Pariwisata Cepat Datangkan Devisa

(Baliekbis.com), Di tengah ketidakpastian ekonomi keuangan global yang melanda sejumlah negara berkembang, sektor pariwisata dinilai bisa memberikan devisa bagi negara.

“Pariwisata harus digenjot karena cepat menghasilkan devisa, membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo didampingi Kepala BI Institut Dr. Solikin M. Juhro dan Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana dalam jumpa pers di sela-sela International Conference and Call for Papers (12th BMEB International Conference and Call for Papers), Kamis (30/8) di Kuta.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendorong kunjungan turis, dimana tahun 2019 ditarget bisa mencapai 20 juta sehingga akan ada pemasukan 17,6 miliar dolar. Di tahun 2024 bahkan ditarget bisa 25 juta wisman dengan prediksi pendapatan 28 miliar dolar. Hal itu dinilai bisa dicapai mengingat kunjungan turis ke Indonesia terus meningkat dan sejalan dengan hal itu telah dilakukan pembangunan sejumlah infrastruktur untuk mendukungnya.

Apalagi tambah Perry, Oktober nanti ada sidang tahunan IMF-World Bank yang akan dihadiri sekitar 15 ribu pejabat keuangan dari hampir seluruh dunia. “Mereka nanti juga akan berkunjung ke kawasan wisata lainnya seperti Jogja, Mandalika, Labuan Bajo dan Danau Toba,” jelasnya.

Sejumlah infrastruktur akan di-launching di Bali untuk mendukung target kunjungan wisman termasuk infrastruktur di beberapa daerah seperti bandara di Jogja karena kegiatan sidang IMF juga berdampak ke daerah-daerah lain.

Disinggung pengaruh politik (pileg dan pilpres 2019) terhadap kunjungan wisman ke Indonesia, Gubernur BI optimis turis tetap akan datang. Sebab Indonesia sudah berkali-kali menggelar hajatan politik namun situasi dan kondisinya tetap terjaga dan aman. Demikian pula kegiatan investasi akan tetap bertumbuh. Di sisi lain, Perry mengatakan selain devisa dari pariwisata, pemasukan negara juga bisa dengan mendorong ekspor. (bas)