Grup “Made Gimbal n Band” Sering Disebut Anak Kampung

(Baliekbis.com), Made Gimbal n Band saat ditemui di Denpasar menjelaskan bahwa awal terbentuknya grup band ini bermula saat kumpul bareng di sebuah pinggiran pantai bersama kawan-kawannya yang kebetulan juga hobi musik. Mereka kumpul di sebuah kampung yang kecil di Desa Yeh Kuning, Kabupaten Jembrana pada tahun 1997.

”Made Gimbal N Band ini ada lima orang personil yakni Made Puja (vokal), Mr. Poled (bass), Mang Agus (guitar), Nova (dram), dan Dede Broet (keyboard),” ujar sang vokalis, Made Puja, Rabu (28/3) di Denpasar. Setelah cukup lama berkiprah, maka disepakati untuk menyebut aliran musik yang sering dimainkan diberi nama campur style yakni perpaduan beberapa unsur musik seperti pop, reggae, blues, country, rock n roll, bahkan sampai rock alternative. Walau grup band ini sering disebut band anak kampung, namum lagu-lagu yang diciptakan sering tayang di youtube.

”Bahkan grup band kami juga sering mendapat undangan manggung di berbagai daerah di luar Negara,” terangnya. Lanjutnya, buat grup band untuk semakin bisa dikenal di masyarakat luas memang membutuhan waktu yang cukup lama. Diceritakan, pada tahun 2014 grup band ini pertama kali mendapat undangan manggung di instansi pemerintahan. Lagu-lagu yang sering kali dibawakan ketika manggung berjudul Serta Ganda Mayu, Ulian Tresna, Oong Tain Sampi, Gelandangan, Tain Jaran, Sory Made, Liligundi, Ngopi, Bolong. “Karena lagu-lagu ini saat dibawakan pas dengan alunan nada musiknya,” ucapnya.

Dijelaskan, perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karir di grup band ini tidak membuat semua personil menyerah begitu saja untuk tetap terus berkarya di dunia tarik suara. “Bahkan para personil Made Gimbal n Band terus mempertajam kemampuan untuk menciptakan lagu-lagu baru yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat Bali pada umumnya,” imbuhnya.

Ditambahkan, dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang ini, maka ada keyakinan grup band kami semakin eksis, dan yang utama semakin bisa diterima oleh penikmat musik di seluruh Bali. “Jika dilihat dari sekian banyaknya pemusik Bali bermunculan, maka akan dipastikan persaingan industri musik Bali semakin ketat,” tambahnya. (sus)