Gianyar Ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif dengan Daya Tarik Global

(Baliekbis.com), Kabupaten Gianyar menjadi satu dari 10 kabupaten/kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Nasional dengan Kekuatan Daya Tarik Global oleh Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Bertempat di Benteng Vasterburg Surakarta, serangkaian Bekraf Festival 2019 pada 5 Oktober 2019 dilakukan presentasi tahap akhir yang secara langsung dipaparkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar yang sekaligus ketua Dekranasda Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra. Pemaparan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Bekraf RI, Triawan Munaf.

Proses penilaian komprehensif dan berkesinambungan dilakukan sejak Juni 2019 yang dimulai dari seleksi 58 kabupaten/kota menjadi 20 besar oleh Asesor Pendamping, PIC dan Tim PMK3I. Pada tahap II dilakukan penjurian 10 besar oleh Tim bersama deputi infrastruktur. Penilaian tahap III dilakukan bulan Juli dengan melibatkan para aktor kreatif kabupaten, akademisi, komunitas, pengusaha, media dan pemerintah daerah. Tahapan ini termasuk proses visitasi lapangan terhadap Gianyar pada 11-13 Juli 2019 dengan menguji terhadap 3 subsektor yang diunggulkan yakni seni pertunjukan, kriya dan kuliner.
Guna mendukung program tersebut, pemerintah Kabupaten Gianyar berkomitmen menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu program prioritas yang mendapatkan dukungan baik secara regulasi administrasi maupun penganggaran. Bupati Gianyar, Made Mahayatra dalam persiapan penilaian tahap II di Gianyar menyatakan bahwa komitmen Pemerintah Gianyar telah ditunjukkan melalui program revitalisasi bangunan wantilan, balai banjar dan sarana pementasan seni pertunjukan dan penghargaan terhadap seniman.
Sejalan dengan program Badan Ekonomi Kreatif, dalam paparannya ketua Dekranasda yang akrab disapa Dayu Surya menyampaikan bahwa Gianyar secara internasional telah ditetapkan sebagai Word Craft City oleh World Craft Council dan akan segera ditetapkan sebagai World Culinary Tourism. Kedua sub sektor ini yakni kriya dan kuliner akan menjadi daya dorong dari seni pertunjukan yang merupakan semangat pemersatu di Gianyar.
Setelah proses pemaparan, Gianyar menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh kepala Badan Ekonomi Kreatif. Dalam sambutannya, Kepala Bekraf menyebut sedang membicarakan kemungkinan dan peluang Gianyar sebagai Tuan Rumah Bekraf Festival 2020 nanti. Sebagai pemanasan awal, Gianyar mengirimkan seniman terbaiknya yang berkolaborasi untuk mempersembahkan sebuah fragmen tari berjudul Somya. Sebuah kolaborasi apik antar aktor dalam 3 subsektor yang dikomandoi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.
Pementasan Somya dilakukan di Mini Stage Bekraf Festival pada tanggal yang sama pukul 19.30 WIB. Penonton tampak sangat padat memenuhi kawasan Mini Stage sedari awal pementasan. “Kolaborasi ini berhasil membuat Mini Stage Petjah” sebuah pernyataan apresiasi yang disampaikan salah seorang penonton yang hadir, Rere.
Pementasan ditutup dengan pesan-pesan persatuan dan menjadikan budaya sebagai salah satu penguat dan pemersatu bangsa. Sebagai bagian kecil dari Indonesia, setiap orang seyogyanya memiliki semangat yang sama dalam menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Gianyar melakukan itu melalui karya Budaya. (ist)