GGM Jaga Minat Baca Anak Ditengah Gempuran Gadget

(Baliekbis.com), Program Gerakan Gianyar Membaca (GGM) yang dimulai sejak 2014 silam masih eksis saat ini. Selama 4 tahun pergelarannya, program tersebut terbukti ampuh menjaga ritme minat baca untuk anak-anak pelajar di tengah gempuran teknologi (gadget) saat ini. Hal itu dikatakan Asisten Administrasi dan Pemerintahan, Kesra Setda Kabupaten Gianyar Wayan Suardana saat memberi sambutan dalam pengundian kupon doorprize GGM di Stage Sidan, Gianyar, Selasa (22/5).

Suardana mengatakan, perkembangan zaman mesti disikapi dengan bijak. Tentu sangat perlu menyesuaikan dengan kebutuhan anak saat ini. Akan tetapi, kontrol dari orang tua sangatlah vital dalam mengarahkan tumbuh kembang anak.”Kebiasaan membaca seharusnya lebih dominan daripada main gadget,”ujarnya. Namun, lanjut dia, tidak bisa dipungkiri, tekhnologi berakselerasi begitu cepat. Bahkan, sekarang anak-anak pun cenderung lebih mahir bermain gadget, ketimbang rata-rata orang dewasa yang gagap tekhnologi.

“Melalui GGM, Pemerintah berharap, buku dapat menjadi jembatan bagi anak dalam meraih ilmu pengetahuan. Dan saya harap, seluruh orang tua dan guru, jangan pernah lelah mengarahkan anak didik untuk membaca. Sedikit dipaksa, bila perlu,”imbau pejabat asal Keramas, Blahbatuh itu. Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPA) Kabupaten Gianyar I Dewa Gede Putra Amarta mengatakan,selain meningkatkan citra perpustakaan yang sempat redup, GGM juga bertujuan untuk membentuk masyarakat pembelajaran sepanjang hayat .”Sasaran kami 293 SD Negeri/Swasta di Kabupaten Gianyar,”kata dia.

Dewa Amarta menjelaskan, dibawah bimbingan kepala sekolah atau guru bersangkutan, para siswa diwajibkan membaca buku di perpustakaan manapun. Dari hasil membaca tersebut, para siswa mesti membuat rangkuman. “Setiap rangkuman diberi 1 kupon undian doorprize. Kami siapkan 50 pemenang undian, dan masing-masing pemenang berhak atas hadiah uang tunai Rp 500 ribu. Juga bagi siswa pembuat rangkuman terbanyak akan disuntik dana sejumlah Rp 2 juta,”ungkap Amarta. (ari)