Gerakan Indonesia Bersih 1 Juta Tumbler, Rai Mantra Ajak Selamatkan Laut dari Sampah

(Baliekbis.com), Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengajak semua komponen untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau sampah di buang ke sungai dan masuk ke laut, maka laut akan penuh sampah. Kalau ini terjadi kita akan kehilangan pekerjaan pariwisata akibat ekosistem pantai tercemar. Tidak akan ada yang berkunjung ke pantai. Negara lain sudah alami hal itu,” ujar Rai Mantra saat memberi sambutan pada acara Gerakan Indonesia Bersih 1 Juta Tumbler yang digelar di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kamis (1/8/2019) pagi.

Ratusan warga yang sebagian anak muda dari berbagai komponen menyambut antusias gerakan ini. “Gerakan ini kuncinya semangat. Dari Denpasar tidak hanya untuk Indonesia tapi dari juga untuk dunia,” ucap Rai Mantra. Dikatakan Rai Mantra, ini merupakan gerakan bersama untuk mendukung upaya pengurangan sampah plastik. Salah satunya dengan cara mengganti botol plastik sekali pakai dengan tumbler (wadah air minum ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali).

“Jadi nanti tumbler ini jangan hanya dipajang. Tapi harus digunakan setiap saat,” pinta Rai Mantra. Denpasar tercatat sebagai daerah/kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program bersama dari tiga Kementerian ini yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setelah progam nasional ini diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu. Progam ini untuk di Kota Denpasar dilaksanakan secara sinergi oleh empat organisasi yang juga sangat peduli pada bahaya sampah plastik yakni BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali, Undiknas Denpasar, Perdiknas Denpasar dan relawan GK (Galang Kemajuan) Ladies Provinsi Bali.

Gerakan Indonesia Bersih 1 Juta Tumbler ini juga sejalan dengan upaya pengurangan sampah plastik melalui Peraturan Walikota Denpasar (Perwali) Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang resmi berlaku sejak Selasa, 1 Januari 2019. “Denpasar dari dua tahu lalu berupaya kurangi plastik. Walau gaungnya tidak seperti sekarang dan masih susah. Tapi sekarang semua mulai sadar dan bergerak bersama. Meski di beberapa tempat masih agak sulit seperti di pasar-pasar tradisional,” kata Rai Mantra.

Walikota menambahkan pihaknya ingin Denpasar jadi benchmarking Gerakan Satu Juta Tumbler ini. Kalau bisa semua menggunakan tumbler, tidak ada lagi botol plastik sekali pakai. Sementara itu Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Septriana Tangkary mengungkapkan Gerakan Indonesia Bersih 1 Juta Tumbler sebelumnya secara nasional telah diluncurkan di Gelora Bung Karno (GBK) secara nasional pada 29 Juli lalu. “Ini gerakan nasional kita ajak semua kurangi penggunaan sampah plastik. Dengan gerakan di Denpasar buat indah Indonesia dan seluruh Indonesia bergerak bersama,” kata Septriana Tangkary.

“Jadi Denpasar ini kota pertama yang kami datangi. Kami kagum pada Walikota dan masyarakat Bali yang bergerak bersama ikut mengurangi sampah plastik” imbuhnya. Kalau bawa tumbler kebersihan terjaga. Ini juga hemat, tidak beli air dalam kemasan botol plastik sekali pakai. “Jadi jangan malu pegang tumbler. Ini identitas bersih diri kita untuk kurangi sampah plastik,” imbuh Septriana Tangkary.

Ketua Panitia Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., dalam laporannya mengungkapkan kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi penggunaan wadah plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Lalu mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan serta membekali masyarakat konten edukatif dan kreatif terkait lingkungan hidup.

“Gerakan ini untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia bergerak bersama dan peduli mengurangi sampah dan mengelola sampah harian mereka dengan bijak,” ungkap Tini Gorda yang juga Ketua Umum DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini. (bas)