Gema Perdamaian, Pancasila dalam Aksi Nyata

(Baliekbis.com), Salah satu steering Committee Gema Perdamaian Ida Rsi Wisesanatha mengatakan damai adalah barang mahal dan tetap mahal kalau kita selalu menghayati hidup kita. Setiap saat ada perang berkecamuk di dalam diri kita yaitu perang melawan diri kita sendiri.

Kita sering lengah akan ancaman terorisme di sekitar kita. Bali dibom 12 Oktober 2002. Ini terjadi setelah 11 Sept 2001. Angka ditambah 1 dari 11-09-2001 menjadi 12-10-2002. Damai harus menjadi top of mind. Damai harus menjadi upaya dan diupayakan. Damai ibarat pacar yang paling didambakan. Damai adalah urusan bagi semua tatapi tidak semua mau ngurus hal ini. “Kami akhirnya sepakat melakukan engineering. Kami berhimpun untuk melakukan sebuah gerakan yang akhirnya bernama Gema Perdamaian. Kami adalah segelintir di antara rekan-rekan yang super sibuk.Gema Perdamaian bukanlah untuk memperingati Bom Bali. Tetapi Tragedi Bom Bali menjadi tonggal inspirasi munculnya erakan Gema Perdamaian,” ujarnya, Senin (18/9).

Sejak itu GP puncak acara GP kami gelar setiap hari Sabtu menjelang 12 Oktober.  Ini tahun kelima belas.  Agenda lain GP tahun ini cukup banyak termasuk pelayanan kesehatan. Tanggal 1 Oktober 2017 akan digelar sarasehan Damai Para Tokoh Pariwisata. Sarasehan ini melibatkan para tokoh pariwisata dan para spiritualis untuk membahas kenapa Gema Perdamaian itu penting dilakukan.  Puncak acara Gema Perdamaian tahun ini jatuh pada Sabtu, 7 Oktober 2017. Kita berharap acara puncak GP menjadi hari besar kita bersama.  Ini sangat berbeda dengan hari raya keagamaan yang hanya dirayakan oleh pemeluk agama. Kenapa dipilih setiap hari Sabtu, agar keluarga bisa hadir. Acara puncak GP didesign sebagai acara keluarga. Ada pertanyaan agak sinis, kenapa kalian susah-susah bikin acara Gema Perdamaian ? GP adalah wahana pembelajaran, wahana pemurnian bagi semuanya. Siapa pun yang terlibat ini bertujuan hanya untuk mengengineering untuk menuju kemurnian.  GP didesign dan dimilikii oleh kita semua apa pun latar belakang etnis dan agamanya. GP adalah milik semuanya. Perhelatan GP digerakkan oleh komunitas pengayah yang rela dan tulus bekerja untuk melaksanakannya sampai tuntas.

Apa acara pokok Gema Perdamaian, kita mempertunjukkan perbedaan keberagaman. Di dalam kata keberagaman ada kata agama di dalamnya. Doa adalah inti acara GP. Doa di GP mutunya jauh lebih lebih berkualitas ketika dibandingkan dengan doa yang dilakukan oleh kelompok agama tertentu. Sehingga mampu memancarkan kosmis yang kuat. Ingat tokoh Masaru Emoto seorang ilmuwan yang meneliti kristal air dengan beberapa perlakuan. Air yang diberi pesan baik kristalnya akan indah, Air yang dihujat dengan kata-kata kotor kristalnya akan buruk.

Menurut salah satu penasihat Gema Perdamaian Guru Sri Hasta Dala, menyebarkan damai adalah tabungan kebajikan, sebuah bentuk karma baik bagi alam semesta. Ini adalah karma hidup selain sibuk dalam pengabdian. Bagaimana mewujudkan damai di masing-masing individu agar bisa mewujudkan damai bagi masyarakat? Lakukan kewajiban menciptakan hidup damai dengan latihan setiap hari. Hidup itu dipenuhi damai dan tidak damai. Oleh karena itu perlu diupayakan. Dunia spiritual justru tantangannya lebih besar.  Terkait aksi-aksi radikalisme yang mengancam harkat kemanusiaan, langkah-lankah GP terhadap aksi ini adalah alami ada situasi damai dan tidak damai (rhwa bhineda).  Secara naluriah manusia akan mengupayakan damai. Kewajiban kita adalah tetap mengupayakan. Lihat Burung Garuda Pancasila kepalanya menghadap ke Kanan. Walau kaki burung mencengkram Bhinneka Tunggal Ika. Komunitas GP diminta untuk meredam isu-isu yang sengaja dibesar-besarkan seperti aktivitas Gunung Agung dan  Gunung Sinabung. (ist)