Gathering Pelaku Usaha dengan Banjar Legian Kelod, Puspa Negara: Penting Sinergitas Pengusaha dan Lingkungan

(Baliekbis.com), Tokoh Legian yang kini maju sebagai caleg DPRD Badung dari Partai Golkar nomor urut 2 dapil Kuta mengatakan hubungan harmonis antara pengusaha dengan lingkungan sangat penting.

“Untuk itu hubungan ini harus dijaga dengan baik sehingga bisa saling mendukung dalam berbagai kegiatan pembangunan di kawasan pariwisata ini,” ujar Wayan Puspa Negara,SP, MSi. di sela-sela Gathering ke-5 antara Prajuru Banjar Legian Kelod Kelurahan Legian, Kuta dengan pengusaha setempat, Selasa (30/10) malam di Pullman Bali Legian Beach.

Gathering ini digelar terkait pembangunan Bale Kulkul Banjar Legian Kelod sekaligus harmonisasi balai banjar yang seluruhnya menelan dana hampir Rp 1,5 miliar dan saat ini baru mencapai 50 persen. Melalui gathering ini diharapkan dapat menguatkan sinergitas dan hubungan antara pengusaha setempat dengan lingkungan.

Gathering selain dihadiri sejumlah pengusaha juga Lurah Legian, Bendesa Adat Legian, Kelian Suka Duka Banjar Legian Kelod, Panglingsir Banjar Legian Kelod, para prajuru Banjar Legian Kelod, LPD Legian serta GM Pullman Bali Legian Beach Wil Fieldhouse. Puspa Negara pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Pullman yang memberikan fasilitas untuk kegiatan itu. “Ini salah satu contoh kepedulian pengusaha terhadap lingkungannya. Manajemem Pullman tanpa diminta justru menawarkan fasilitasnya, kami sangat berterima kasih dengan dukungan ini,” ujar mantan anggota DPRD Badung dua periode tersebut.

Dalam gathering selain dilakukan penggalian dana juga dilakukan tanya jawab terkait kondisi Legian. Puspa Negara yang juga Ketua Panitia Pembangunan Bale Kulkul mengatakan gathering ini untuk membangun hubungan lahir batin para pelaku usaha dan lingkungan di Legian Kelod. Sebab tanpa dukungan lingkungan tidak ada pengusaha dan sebaliknya. “Gathering ini juga bisa jadi indikator mengukur sense of belonging (rasa memiliki) pelaku usaha terhadap komitmen lingkungan,” tegasnya.

Lurah Legian Made Madia Suryanatha mengatakan persoalan di Legian sangat kompleks di antaranya masalah kemacetan dan buangan limbah. Hal senada juga disampaikan salah seorang pengusaha terkait gangguan terhadap tamu. Kompleksitan masalah ini menurut Lurah Legian bisa mengganggu pariwisata. Untuk itu ia mengajak pelaku usaha bekerja sam dengan aparat keluharan agar tercipta lingkungan yang harmonis. Di sisi lain Lurah Legian mengatakan huhungan harmonis sangat penting dijaga. “Usaha bisa jalan dengan lancar kalau lingkungan juga terjaga. Jadi sinergitas ini harus bisa dipelihara dengan baik,” pinta Lurah. (bas)