Gathering Interior Designers PT. Laminatech Kreasi Sarana (VIVERE Group), Teknologi dan Desain Harus Jalan Bersamaan

(Baliekbis.com),Laminatech Kreasi Sarana (HPL Wilsonart & Arborite), yang merupakan salah satu unit bisnis dari VlVERE Group menggelar Interior Designers Gathering, Kamis (24/10/2019) malam bertempat di VIVERE Gallery Bali Kuta.

Acara yang merupakan salah satu rangkaian acara Seminyak Design Week 2019 di Bali ini diikuti sekitar seratus peserta dari kalangan pelaku usaha dan mahasiswa ini menghadirkan Lea Aziz, yang merupakan President of APSDA (Asia-Pacific Space Designers Association) sebagai pembicara dan berkolaborasi dengan HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) Regional Bali, dengan Novie Adriani sebagai moderator.

Menurut Lea, orang yang kreatif akan hidup dan inovasi itu bikin kaya. ‘From nothing to be something’. Jadi bukan hanya yang ngerti teknologi saja. Karena itu desainer tak boleh kalah dengan teknologi.

“Teknologi dan desain harus jalan bersamaan. Tapi desainer itu harus memiliki karakter, bahaya desainer tanpa karakter,” jelasnya dihadapan sekitar seratus peserta yang mengikuti acara gathering.

Terkait peran desainer interior dalam menciptakan desain yang ramah lingkungan, menurut Lea Aziz seharusnya desainer interior Indonesia mampu memaksimalkan kemampuannya untuk bisa turut berkontribusi positif bagi lingkungan. Desainer interior diharapkan tidak hanya menciptakan desain yang hanya estetis dan ergonomis saja, melainkan juga berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Dikatakan desain tak bisa dilakukan tanpa riset. Selain itu penggunaan bahan bakunya juga harus berkualitas untuk menghasilkan produk yang bermutu. Jadi teknologi bisa digabungkan dengan kearifan lokal.

Acara gathering ini dihadiri juga Direktur LKS Laminatech Kreasi Sarana (VIVERE Group) Eno Rustandy, Jacob Sura, selaku Founder dari Seminyak Design Week dan Agung Haryawan, Ketua HDII Bali. Topik diskusi yang diangkat dalam Design Talk ini adalah “EcoFriendly Interior Design 4.0”, bagaimana peran desainer interior dalam menciptakan desain yang ramah lingkungan. Apakah dengan mendesain interior ruangan dengan memperhatikan alur ventilasi udara. Sehingga meminimalisir penggunaan air conditioner, atau dengan menambahkan tanaman hijau dalam desain interior yang diciptakan, atau
dengan pemilihan material yang ramah lingkungan, ataukah dengan cara lainnya.

“Hal ini juga sesuai dengan komitmen VIVERE Group dalam menghadirkan produk yang selain berkualitas, juga ramah lingkungan. Khususnya produk HPL Wilsonart & Arborite yang telah memiliki sertifikat resmi Green Label Singapore dan Green Guard,” jelas Eno Rustandy. Seperti yang diketahui, perhatian masyarakat bumi terhadap kerusakan lingkungan saat ini sedang tinggi. Desain yang ramah lingkungan selama ini identik dengan desain produk. (bas)