FORMI Gelar Workshop Permainan Tradisional

(Baliekbis.com), Sebagai upaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional sebagai aset kearifan lokal, Forum Olahraga Rekreasi Indonesia (FORMI) Kota Denpasar secara berkelanjutan terus melaksanakan workshop permainan tradisional. Kegiatan yang kali ini menyasar guru olahraga SMP se-Kota Denpasar ini dibuka Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mewakili Walikota Denpasar, I Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan pemukulan Kulkul di Kawaasan Obyek Wisata Tukad Bindu Denpasar, Kamis (9/5).

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram yang juga Ketua FORMI Kota Denpasar ini menjelaskan bahwa keberadaan Permainan Tradisional merupakan elemen penting dalam pergaulan. Dimana, melalui permainan ini bragam komunikasi dapat tercipta.

Lebih lanjut dijelaskan, selain fokus kepada olahraga prestasi yang keberadaannya teris berkembang, olahraga rekreasi dan permainan tradisional harus terus dilestarikan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian permaianan sebagai kearifan lokal masyarakat. Sehingga pelaksanaan workshop ini dapat memberikan edukasi guna menjaga kelestarian permainan itu sendiri.

“Tentunya kami berharap dari Workshop ini menjadi ajang  pembentukan karakter serta menjadi ajang edukasi dan pelestarian permainan tradisional,” paparnya.

“Kini olahraga rekreasi yang sebagian besar memfasilitasi permainan tradisional ini telah dikompetisikan, mulai dari tingkat Kota hingga tingkat Nasional dan bahkan hingga kancah internasional, dari sinilah kami harapkan atlet-atlet Formi terus tumbuh untuk mendukung kemajuan dan pelestarian permainan tradisional ini,” paparnya.

Ketua  FORMI Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram didampingi Ketua Panitia, I Ketut Sudana menjelaskan bahwa workshop permaianan tradisional ini direncanakan berlangsung mulai dari 9 – 10 Mei. Beragam narasumber yang profesional dibidangnya turut dihadirkan mulai dari I Made Taro,  I Made Warkita, Imade Darta, I Komang Sucipta Banyuning, Farid Ahmad dan I Gede Tarmada. Sedikitnya terdapat 75 peserta  yag terlibat yang merupakan guru olahraga SMP se-Kota Denpasar.

Ngurah Mataram menambahkan bahwa adapun pelaksanaan workshop ini juga bertujuan untuk meyamakan persepsi tentang permainan tradisional yang kini telah menjadi kompetisi nasional dan internasional. Sehingga nantinya tidak terjadi salah persepsi baik itu tentang aturan, cara main, dan tata tertib.

“Kami berharap seluruh guru olahraga yang kini telah mendapat pelatihan ini agar dapat menjadikan perminan tradisional sebagai kurikulum yang sesuai dengan standar nasional dan internasional,” paparnya.

Adapun permainan tradisional yang menjadi fokus pelaksanaan workshop diantaranya Cabor Permainan Hadang (Gala-gala), Cabor Permainan Deduplak, Cabor Permainan Tajog dan Cabor Permainan Terompah. “Selain menjadi ajang untuk penyamaan persepsi tentang permainan, ini juga menjadi ajang pelestarian permainan tradisional,” pungkasnya. (ags)