FKP Unud Bantu Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Sumber

(Baliekbis.com), Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana (Unud), melaksanakan Pengabdian Masyarakat tentang pengelolaan sampah organik berbasis sumber di kawasan pantai lebih, Gianyar, Bali, pada Agustus tahun 2021 lalu. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat pada skala rumah tangga mengenai aplikasi teknologi komposting dan eco-enzyme dalam pengelolaan sampah organik, sehingga diharapkan dapat menjadi ide kewirausahaan dan upaya penyelamatan lingkungan.

Dilansir dari unud.ac.id, pelaksanaan kegiatan Udayana Mengabdi di Desa Lebih, dihadiri oleh Perbekel Desa Lebih, Kelian Desa Lebih, Unsur PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna Desa Lebih, Perangkat Desa, Anggota Urban Compos, Anggota Griya Luhu, Dosen-dosen serta mahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Pengabdian Masyarakat, Gede Surya Indrawan, S.Si.,M.Si., selanjutnya sambutan oleh Perbekel Desa Lebih, Ni Wayan Geria Wahyuni, S.Pt. sekaligus membuka acara pelatihan pengelolaan sampah organik berbasis sumber dengan metode komposting dan eco-enzyme.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan oleh narasumber pengabdian. Narasumber pengelolaan sampah organik disampaikan oleh Buya Azmedia Owner Urban Compost Bali dan Dewa Gede Satya Deva dari Griya Luhu. Materi yang disampaikan mengenai pengelolaan sampah organik dengan metode komposting dan eco-enzyme.

Penyampaian materi mengenai cara komposting dan eco-enzyme yang baik dan benar sehingga bisa menghasilkan kompos yang bernilai ekonomis dan pengelolaan sisa-sisa bahan organik. Selain itu,diharapkan masyarakat dapat memahami secara teori dan umum pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan. Setelah pemaparan materi dari narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan praktek pengelolaan sampah organik.

Praktek dilaksanakan di halaman kantor kepala Desa Lebih, narasumber menunjukkan cara pengolahan sampah organik dengan metode komposting dan eco-enzyme. Dua metode ini menjadi alternatif yang ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah organik. Skala pengolahan bisa dimulai dari skala rumah tangga. Setelah praktek pengolahan, para peserta pelatihan diberikan masing-masing 1 set peralatan dan bahan untuk dapat diterapkan pengolahan sampah organik di rumah masing-masing. Sehingga kedepannya masyarakat dapat menjadikan acuan pengolahan sampah yang baik dan benar, serta hasil olahan dapat bernilai ekonomis baik yang dapat digunakan untuk diri sendiri atau dijual.

Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Sumber di Kawasan Pesisir Pantai lebih Gianyar, Bali telah terlaksana dengan baik serta mendapat perhatian oleh akademisi, praktisi, serta stakeholder terkait. Masyarakat diharapkan dapat mengelola sampah organik dengan baik dan berkelanjutan, sehingga permasalahan sampah terutama skala rumahan dapat teratasi. (ist)