FISIP Unud Gelar Kuliah Umum Bertema “Potensi dan Pengembangan Industri Kreatif Indonesia di Era Digital”

(Baliekbis.com), Program Studi Ilmu Komunikasi Unud menggelar kuliah umum pada Kamis (22/9) di Aula Gedung FISIP, Kampus Sudirman, Denpasar. Mengangkat tema “Potensi dan Pengembangan Industri Kreatif Indonesia di Era Digital”, yang dibuka dengan sambutan oleh Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, I Dewa Ayu Sugiarica Joni, S.Sos., MA. Pemaparan materi dimoderatori oleh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Calvin Damasemil S.I.Kom., M.Si, dan mengundang dua pemateri yaitu Stefanus Binawan Utama, visual artist, co-founder Uratnadi VFX Studio, juga dosen di sebuah universitas di Jakarta dan pembicara kedua yaitu, Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha S.S., M.Si, dosen, sutradara, dan musisi. Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa komunikasi angkatan 2020 dan 2021.

Materi yang disampaikan oleh pembicara pertama pada The Evolution of Visual Industry ini membahas tentang industri kreatif dalam bidang komunikasi dan informasi yang meliputi advertising atau periklanan. Para pemateri juga membagikan pengalamannya dalam bidang periklanan, penggunaan visual effect dalam periklanan, dan menjelaskan tentang media baru atau media baru yang berkembang sejalan dengan perkembangan era digital saat ini, seperti ambient media yang merupakan produk iklan yang menggunakan media non-tradisional atau alternatif. yang mencuri perhatian tetapi tidak mengganggu aktivitas. “Dengan era digital, penggunaan efek visual membuat yang ‘tidak mungkin’ menjadi mungkin,” kata Stefanus.

Pembicara kedua membawakan materi tentang “Membuat Film di Bali”, pada materi ini pembahasan lebih diarahkan pada industri kreatif di bidang perfilman dan khususnya di daerah Bali. Pada materi ini dijelaskan tentang istilah-istilah dalam dunia perfilman, jenis-jenis film, dan lain sebagainya. “Di era ini, jumlah gadget di dunia sudah melebihi jumlah orang dan rata-rata penggunaan gadget adalah 8 jam per hari. Artinya saat ini tidak ada batasan atau batas minimal dan jaringan yang semakin luas, dan menjadikan ini potensi bagi sineas,” kata Yudha. Era digital memberikan kemudahan bagi pecinta film untuk mengakses film favoritnya hanya dengan menggunakan gadget.

(sumber: www.unud.ac.id