Finalisasi Resep Peserta Lomba Cipta Menu Pangan B2SA, Ny Putri Koster: Siapkan Bahan Displai Nonplastik

(Baliekbis.com), Kebijakan tentang pelarangan penggunaan bahan plastik di Bali demi menjaga kelestarian lingkungan, telah mendapat sambutan masyarakat luas. Salah satu yang dilaksanakan adalah imbauan agar menyiapkan box yang digunakan mendisplasi bahan masakan, supaya menggunakan bahan nonplastik.

Hal ini dikatakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat melaksanakan uji coba finalisasi resep guna memantapkan persiapan peserta lomba Cipta Menu Pangan Beragam Bergizi dan Aman (B2SA) Tingkat Nasional, di mana Provinsi Bali akan diwakili anggota TP PKK Kota Denpasar, di Jalan Tondano Gang I X No. 1, Sanur, Denpasar, Senin (29/7).

“Box yang akan dipergunakan mendisplai hasil masakan kalau tidak dipersiapkan panitia, kalau bisa kita siapkan yang berbahan nonplastik, yang bentuknya berseni. Ini untuk mendukung program pemerintah provinsi dalam mengurangi timbulan sampah plastik,” kata Ny Putri Koster.

Ny Putri Koster menegaskan, hal ini guna mendukung program Pemprov Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, utamanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 perihal Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, sehingga diimbau peserta lomba menyiapkan alat-alat lomba yang berbahan dasar nonplastik.

Seusai memperhatikan tampilan displai sajian dan mencicipi secara langsung resep yang akan diikutsertakan dalam lomba, Ny Putri Koster menyampaikan agar peserta mempersiapkan lomba secara seksama baik dari segi bahan, proses memasak, cara menyajikan maupun hiasan-hiasan dekorasi khas Bali yang menambah nilai estetika hidangan.

“Persiapan mempengaruhi pikiran kita, semakin lengkap yang kita persiapkan akan lebih tenang. Jadi persiapkan semua secara matang dan baik, serta harus mengacu pada syarat dan ketentuan lomba yang harus diikuti. Bahan dan kandungan gizinya harus diperhatikan. Serta tambahkan dekorasi untuk displai yang menonjolkan ciri khas Bali seperti gebogan atau janur, agar bisa memberi nilai tambah. Kreatif, praktis dan Bali banget,” ujar Ny Putri Koster.

Lebih jauh, Ny Putri Koster juga mengharapkan peserta bisa menjaga kemungkinan-kemungkinan lain terkait kriteria lomba, sehingga bisa dipersiapkan dari Bali. “Siapkan opsi kedua sebagai persiapan. Walaupun bukan penentu, tapi penampilan kita saya rasa juga akan dinilai. Saat lomba jangan panik, lakukan dengan kesungguhan hati,” ujarnya seraya mengharapkan peserta juga memperhatikan riasan dan busana yang akan dikenakan peserta saat lomba.

Di sisi lain, peserta Lomba Cok Adnyani yang merupakan anggota TP PKK Kelurahan Sanur menyampaikan tema lomba kali ini, yakni penganan nonberas dan tepung, sehingga dirinya menyiapkan bahan pokok berasal dari singkong sebagai olahan. Sajian lomba yang berupa paket box makan siang harus disiapkan lengkap, mulai menu pokok makan siang lengkap dengan lauk pauk, sayuran, hingga pencuci mulut buah-buahan.

“Paket box makan siang yang disajikan akan ditimbang dan diukur seukuran makan siang usia orang dewasa, kalori harus 850 gr. Baru itu ketentuan umum yang kami ketahui, karena technical meetingnya baru dilaksanakan H-1,” ujar Cok Adnyani. (ist)