Film “Kajeng Kliwon”, Kisah Percintaan Penuh Mistik dan Jaga Kearifan Lokal Bali

(Baliekbis.com),Kehadiran Film Kajeng Kliwon selain menjadi tontonan yang menarik juga diharapkan mampu mengangkat kearifan lokal baik seni dan budaya Bali sangat dijaga masyarakatnya.
Demikian diungkapkan Eksekutif Produser Film Kajeng Kliwon Watin Ciptawan saat acara
Special Screening dan Press Conference Film “Kajeng Kliwon”, Jumat (8/11/2019) sore di Atrium 1 Trans Studio Mall.

Dalam press conferense tersebut juga hadir Karo Humas dan Protokol Pemprov Bali AAN Oka Sutha Diana yang mewakili Wagub Bali. Watin
menyampaikan film ini tidak hanya mengenalkan pesona alam Bali, namun juga mengangkat budaya asli Bali. “Kajeng Kliwon ini merupakan budaya yang sangat sakral. Kami ingin mengenalkannya ke dunia internasional melalui film ini,” ujarnya.

Watin menambahkan cerita film ini memiliki kisah yang sangat beragam. Mulai dari kisah kehidupan adat, percintaan, konflik, dan mistis. “Film ini nantinya akan tayang serentak di layar lebar seluruh Indonesia dan Malaysia,” jelasnya.

Dalam produksi film ini, pihaknya juga melibatkan masyarakat Bali dan tokoh agama dari tiga lokasi syuting yakni Tabanan, Gianyar dan Singaraja. “Kami ingin Bali tidak hanya dikenal akan alamnya yang indah. Namun di balik itu ada juga budaya yang masih terjaga dan tidak tergerus oleh zaman,” tambahnya.

Di Film Kajeng Kliwon ini juga disisipkan pesan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya Bali pada khususnya, Kota Denpasar. Film bergenre horror ini dibintangi oleh Amanda Manopo sebagai Agni, seorang dokter cantik berdarah Bali dan Crist Laurent sebagai Niko yang berprofesi sebagai fotografer.

Dalam perjalanan, cinta mereka tidak seindah yang dibayangkan. Karena Agni ternyata memiliki garis keturunan pengleak (ilmu hitam) dan kejadian mistispun terus menghantui kisah kasih mereka.

Selain Amanda
Manopo dan Crist Lauren, film Kajeng Kliwon garapan Applecross dan 9 Advertising Sabah ini juga dibintangi artis gaek seperti Catherine Wilson, Indah Kalalo, Mutia Datau dan artis dari Malaysia Atiqah Suhaemi, serta bintang lain Vincent, Egy Fadli dan Weda Nanda.

Menurut sang sutradara Bambang Drias penggarapan film ini memakan waktu syuting sekitar 20 hari di 3 daerah yaitu Tabanan, Gianyar dan Singaraja. Film Kajeng Kliwon besutan sutradara Bambang Drias ini tidak hanya mampu menampilkan sisi magis di Bali, tapi juga memvisualkan sisi keindahan pulau Dewata.

Bambang mengaku senang dengan sambutan masyarakat Bali yang dinilainya luar biasa. Dikatakan Film Kajeng Kliwon sebelumnya berjudul Rangda. Karena pertimbangan agar lebih banyak dikenal, makanya namanya menjadi Kajeng Kliwon. Diakui medan yang sulit serta syuting yang dilakukan malam hari menjadi kendala. “Bahkan ada yang kerauhan,” ujarnya.

Karo Humas dan Protokol Pemprov Bali AAN Oka Sutha Diana mengaku gembira bisa mendukung film ini. Sebab film ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. “Ini film sakral, Bali banyak tempat menarik. Film ini sekaligus sebagai promosi Bali,” harapnya.

Sementara Amanda yang juga bintang TV ini mengaku senang bisa mengunjungi dan mengenalkan Bali melalui film. “Saya tertarik dengan film ini setelah baca ceritanya,” ujarnya. Crist Laurent juga mengaku proses pembuatan film ini sangat seru menyenangkan. “Karena film ini saya bisa keliling di Bali sambil rekreasi. Dan yang saya suka sambal matah, langsung sikat,” ujarnya gembira.

Rekannya yang berperan sebagai Laksmi menjelaskan dalam film ini digambarkan di Bali ada ilmu hitam dan putih yang bisa diwariskan turun menurun. “Saya tak mau ini menurun ke anak saya,” jelasnya.

Pemeran lainnya Weda Deva yang masih remaja ini juga mengaku film ini selain seru juga seram. “Meski sudah gak syuting lagi tapi saya masih teringat dan terbayang. Apalagi lihat pakaian Rangda,” jelasnya.

Lain lagi pengakuan Atiqah Suhaemi. Wanita cantik dari Malaysia yang mengaku baru pertama kali ke Bali menjelaskan dengan main film ini, ia bisa tahu Bali termasuk mengenal tingkatan bahasa. “Ada yang bahasa halus. Jadi saya harus mempelajarinya,” tambahnya. Di akhir press conference yang mendapat sambutan luar bisa pengunjung itu, peserta juga langsung menyaksikan gala premier Film Kajeng Kliwon. (bas)