Film “Bluebell” Angkat Persahabatan dan Cinta

(Baliekbis.com), “Bluebell”, film yang mengangkat tema “Persahabatan dan Cinta” segera tayang awal tahun 2018. Film yang tengah syuting di Bali ini banyak mengambil gambar-gambar keindahan pemandangan alam Bali sesuai kisah yang diangkat yakni percintaan. Meski mengangkat kisah asmara, film yang disutradarai Muhammad Yusuf ini tetap memunculkan ketegangan-ketegangan. “Saya selama ini lebih banyak menyutradarai film-film horor yang menyeramkan. Meski Bluebell mengisahkan percintaan, film ini juga tetap memunculkan kejutan-kejutan sepanjang ceritanya,” ujar Yusuf saat jumpa pers di Kuta, Sabtu (30/9).

Dalam jumpa pers tersebut, juga dihadirkan tokoh-tokoh utama yang membintangi film ini yakni Regina Rengganis sebagai Bluebell, Qausar Harta Yudana (Mario), Ncess Nabati (Indra), Rafael Tan (Dede), Gibran Marten sebagai sahabat Mario dan Steffi Zamora. Dan sudah tentu sang produser, Claudia Stefanus. Yusuf menjelaskan pengambilan gambar film ini selain di Bali juga syutingnya di Kyoto, Jepang. Dikisahkan Bluebell adalah wanita tangguh, idaman para pria, mandiri dan bisa segalanya. “Bluebell adalah tokoh yang smart dan bisa selancar,” ujarnya. Bluebell merasakan getaran cinta dari lelaki yang belum pernah ia temui sebelumnya. Mario, nama lelaki itu, juga merasakan getaran yang sama. Mario sendiri sebenarnya sudah punya tunangan, Claudia. Cinta yang menggetarkan seakan menautkan hati keduanya.

Di film ini Bluebell menunjukkan bahwa ia tak pernah takut menghadapi gelombang hidup, bahkan menaklukkannya. Ini pula menjadi alasan Yusuf mengangkat Bluebell sebagai judul film ini yang mengingatkannya pula akan kalimat Save by the Bell –terselamatkan di detik terakhir. Begitu juga cinta dalam film ini, terselamatkan di saat-saat terakhir dalam menentukan pilihan cinta. Dan orang jatuh cinta itu diidentikan dengan warna biru maka jadilah “Bluebell”. Untuk memerankan tokoh yang bisa selancar, Regina mengaku ia pun harus belajar. “Saya bahkan sekolah selancar,” jelasnya. Sementara sang produser Claudia mengatakan ini film ini bisa ditonton berbagai kalangan, usia 13 tahun ke atas dan sudah terbit novel dan CD-nya. (bas)