FIB UGM Gelar Deklarasi Anti Klitih

(Baliekbis.com), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM menggelar Deklarasi Anti Klitih, Senin (29/10) di Auditorium Gedung Poerbatjaraka FIB UGM. Deklarasi diikuti perwakilan pelajar Yogyakarta, aktivis komunitas anak muda, sivitas akademika UGM, serta masyarakat.

Mereka menyatukan suara dalam deklarasi untuk menentang segala bentuk aksi kekerasan di Yogyakarta, termasuk aksi klitih. Selain itu, juga menyatakan kesiapan untuk menciptakan lingkungan Yogyakarta bebas klitih dan berjanji untuk tidak terlibat dalam aksi klitih.

Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmara, mengatakan dengan deklarasi ini diharapkan segenap elemen masyarakat Yogyakarta mendukung gerakan anti klitih dan ikut serta dalam mewujudkan keamanan di Yogyakarta. Hal ini diharapkan dapat menjadi upaya dalam memutus regenerasi klitih di Yogyakarta sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman.

“Mewujudkan keamanan Yogyakarta menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Oleh sebab itu, mari bekerja bersama dan berjuang agar kejadian klitih tidak hadir kembali di masyarakat,” ucapnya.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Armaini, menyebutkan klitih merupakan persoalan yang sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta.  Bahkan, menjadi persoalan yang mengancam kelangsungan bangsa di masa yang akan datang. Pasalnya, pelaku klitih berasal dari generasi muda yang nantinya akan menjadi calon penerus bangsa.

“Jadi, marilah sama-sama kita perangi aksi klitih ini,” ajaknya.

Sementara itu, Rektor UGM yang diwakili Direktur LPPM UGM, Prof. Irfan Dwidya Prijambada, menyampaikan bahwa UGM mencanangkan diri sebagai universitas kebudayaan. Hal ini menjadi bagian nyata akan kepedulian UGM terhadap kebudayaan. Oleh sebab itu, UGM sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan FIB UGM dalam menentang berbagai bentuk kekerasan, termasuk klitih.

Ketua penyelenggara kegiatan, Shobichatul Aminah, mengatakan deklarasi anti klitih merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan untuk memutus regenerasi antiklitih. Selain itu, juga digelar perlombaan meme dan video singkat, serta pembuatan film dokumenter sebagai media penyuluhan anti klitih. Digelar pula Training of Trainer untuk beberapa ormas dan komunitas, roadshow untuk remaja, serta mediasi. (ika)