Empat BPR Paling Terdampak Erupsi Gunung Agung

(Baliekbis), Erupsi Gunung Agung bukan saja menyebabkan pariwisata kritis, juga membawa dampak bagi kinerja bank (BPR-Bank Perkreditan Rakyat). Ada empat BPR yang paling keras terdampak dari erupsi ini, meski tak sampai membuatnya terpuruk.

“Seluruhnya ada 28 BPR yang secara umum terkena pengaruh erupsi, namun empat di antaranya yang paling besar terkena dampaknya,” ujar Ketua OJK KR 8 Hizbullah dalam acara ngopi bareng media di Renon Denpasar, Rabu (13/12). Keempat BPR yang semuanya berada di Karangasem tersebut  yakni BPR Sandi Raya Utama, BPR Mitra Bali Artha Mandiri, BPR Danamaster Dewata, dan BPR Nusamba Manggis. Sementara 24 BPR  yang lainnya ikut terdampak karena memang memiliki nasabah yang berusaha di Karangasem.

Meski terdampak erupsi, Hizbullah memastikan sejauh ini bank tersebut masih bisa berjalan. Cuma pihaknya memerlukan pengawasan akstra karena CAR dari BPR bersangkutan turun hingga rata-rata berada pada posisi 2 persen. “Kalau normalnya minimal 4 persen,” tegas Hizbullah didampingi  Deputi Pengawasan Perbankan 1 Armen. Untuk mengatasi masalah tersebut Hizbullah mengatakan BPR tersebut mesti bisa menambah modal kerjanya agar bisa normal sesuai CAR. “Solusi lainnya kita coba bantu mencarikan modal,” ujarnya.

Sementara kinerja bank umum, menurut Hizbullah masih berjalan dengan baik, meski diakui terjadi penurunan pertumbuhan kredit yang salah satunya disebabkan akibat dampak erupsi tersebut. Hingga Otober 2017 tercatat pertumbuhan kredit di Bali 6,87 persen (yoy). Ini lebih rendah dibandingkan percapaian tahun sebelumnya yakni 10,24 persen. Kredit terbesar tersalur di Denpasar yakni 54,90 persen dan Badung sebesar 14,32 persen. Kredit tersalur seluruhnya mencapai Rp81, 58 triliun. Sedangkan NPL /kredit bermasalah 3,77 persen dan LDR (Loan to Deposit Ratio) sebesar 84,89 persen.

Hizbullah juga memastikan kinerja perbankan masih aman dan lancar. Bahkan di tengah kondisi lesu dan ada pengaruh erupsi Gunung Agung, jajaran perbankan (Bank Umum)  masih bisa betumbuh karena didukung CAR yang kuat (22 persen) di atas rata-rata nasionl 20 persen. Ekonomi Bali juga dinilainya masih bisa tetap melaju karena didukung ekspor dari berbagai kerajinan yang banyak diminati. (bas)