Ekonomi Selama Pandemi, Pak Oles: Pengusaha Tak Hanya Harus Bertahan Secara Efektif dan Efisien, Namun Juga Lincah dan Pintar

(Baliekbis.com), Banyak jalan menuju Roma. Begitulah pepatah yang bisa menyiratkan kondisi sebuah perusahaan terkini. Di tengah pandemi virus, Covid-19,  sebuah perusahaan dengan struktur managemnnya tetap dituntut untuk memiliki semangat, dedikasi, kerja keras  tanpa putus asa  untuk mencapai tujuan. Dari sisi pengusaha,  di tengah pandemi Covid-19  terjadi menurunnya daya beli, interaksi penjual dan pembeli semakin menurun kuantitasnya.

Pengusaha  dalam menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan itu dituntut lebih kreatif, produktif dan inovatif untuk bisa menghasilkan produk barang dan jasa kepada konsumen secara lebih berkualitas, lebih cepat, lebih bagus dan  harga lebih bersaing.  Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer,  Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr,., mengatakan kreativitas dan inovasi pengusaha diuji dalam masa pandemi covid, bukan saja pengusaha harus mampu bertahan serta efektif dan efisien, namun juga harus lincah dan pintar.

Ibarat sekelompok kijang yang sedang merumput dan secara tiba-tiba  dikejar gerombolan singa lapar. Kijang-kijang itu harus lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Kijang itu bukan saja harus berlari sekuat tenaga, tapi juga harus berpikir, bagaimana caranya agar selamat, tidak jatuh, tidak menabrak pohon atau dinding batu. Kijang juga harus bisa mengatur nafasnya dan irama larinya agar tidak mudah lelah.

Kijang juga harus pintar mengecoh gerakan singa, dengan lompatan tipuan ke kiri dan ke kanan, agar singanya cepat kelelahan, kehabisan tenaga. Hanya kijang yang pintar, enerjik, tahan fisiknya bisa selamat dari kejaran gerombolan singa.  Kijang yang lemah, setres, tidak pintar, akan mati diterkam singa. “Kunci sukses pengusaha dalam menghadapi pandemi  Covid-19  adalah terus berusaha  secara maksimal, kreatif, produktif dan inovatif. Jangan menyerah, karena selalu ada jalan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Oles.

Pengusaha harus terus waspada, jangan lengah untuk lebih efektif dan efisien, untuk melihat peluang dan mencoba peluang dari hal hal yang kecil, melakukan kerja sama bisnis secara terukur, sehingga tujuan usaha bisa tercapai dengan lebih mudah. Keuntungan adalah nafas usaha, maka selalu berusaha agar menghasilkan profit. Meski kecil, lama-lama bertambah besar. Seperti peribahasa Menabung diikit-dikit lama-lama jadi bukit.

Usaha usaha yang tidak membawa keuntungan hanya memberikan harapan palsu,  secara perlahan-lahan dipangkas. Semua ada masanya, ada waktunya, termasuk iklim bisnis yang bagus atau tidak bagus. “Anggaplah masa pandemi ini musim paceklik, maka petani tidak boleh bermalas atau mengeluh di musim paceklik, dia harus terus bekerja lebih produktif, kreatif dan inovatif,” tutupnya. (ist)