Efo Suarmiartha: Wisman di Bali Banyak Membantu Edukasi AIDS

(Baliekbis.com), Kehadiran wisman di Bali dinilai positif dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Banyak wisman membantu memberi edukasi terkait HIV/AIDS ini. “Kalau selama ini ada kesan HIV dibawa wisman yang ke Bali itu tidak benar. Justru wisman banyak membantu memberi edukasi tentang kasus ini,” ujar Ketua Pendidikan FPA (Forum Peduli Aids) Bali Made Efo Suarmiartha saat rapat terkait HIV/AIDS, Rabu (24/3) di Denpasar.

Turut hadir dalam acara tersebut pengurus FPA Bali Rofiqi Hasan, Pengelola Program Kemediaan KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Bali Yuniambara dan Anak Agung Ngurah Patria Nugraha selaku Kepala Sekretariat KPA Bali.

Dikatakan Efo dengan semakin meningkatnya kesadaran, temuan penderita kasus ini terus bertambah. “Tiap bulan ada saja laporan terkait kasus ini. Penyebaran juga karena eksodus,” jelasnya. Di tengah Covid-19 ini meski ada berbagai keterbatasan, namun forum terus melakukan kegiatan dalam upaya menekan kasus ini.

Dijelaskan FPA memiliki peran sebagai media konsultasi, partisipan aktif, advokasi, penguatan kapasitas serta sebagai jejaring yakni menumbuhkan berbagai kalangan (non pemerintah) agar lebih aktif karena perannya sangat dibutuhkan.

“KPA memiliki program berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan penanggulangan HIV-AIDS, memperkuat advokasi, menyediakan media konsultasi bagi anggota FPA, dll.,” jelasnya.

Dalam pertemuan juga mengemuka soal pemberitaan kasus ini yang seolah-olah tenggelam (sangat minim) karena merebaknya wabah Covid-19. Menurut Rofiqi, covid sangat mempengaruhi sejumlah kegiatan termasuk pemberitaan. Namun diakui kasus HIV-AIDS ini ada kecenderungan memang menurun.

Hal senada disampaikan Yuniambara yang mengakui adanya penarikan anggaran akibat covid sehingga sejumlah program tertunda. Karena itu, pihaknya berupaya menggalang
donatur secara individu apa yang menjadi kebutuhan. Pola ini lebih efektif daripada minta ke birokrasi. Juga pembentukan konsorsium.

Berdasarkan data dari sebuah media, dalam laporan Ditjen P2P Kemenkes RI, tanggal 29 Mei 2020, tentang Perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2020, jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS dari tahun 1987 sd. Maret 2020 di wilayah Provinsi Bali adalah 30.340 yang terdiri atas 22.000 HIV dan 8.340 AIDS. Jumlah ini menempatkan Bali di peringkat ke-6 dalam jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS secara nasional. (bas)