Dukung Pengembangan Kakao Jembrana, BI Provinsi Bali Serahkan Alsintan kepada Koperasi Kerta Semaya Samaniya

(Baliekbis.com), Sebagai bagian dari tugas menjaga kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia (BI) senantiasa memberikan kontribusi nyata pada upaya-upaya penguatan daya saing ekspor nasional untuk memperkuat cadangan devisa. Identifikasi dan dukungan terhadap sektor-sektor ekonomi yang dapat meningkatkan ekspor terus diberikan, salah satunya melalui program Local Economic Development (LED) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali pun terus mengidentifikasi potensi-potensi daya saing ekspor daerah sebagai upaya mendorong lahirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Salah satu daerah yang diidentifikasi adalah Kabupaten Jembrana yang memiliki komoditas ekspor unggulan yaitu kakao. Sejak tahun 2011, para petani di subak-subak abian yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya (Koperasi KSS) melaksanakan program kakao lestari. Mereka berupaya membudidayakan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan khususnya yang berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Dengan pendampingan intensif oleh Yayasan Kalimajari, Koperasi KSS berhasil mengantongi sertifikasi UTZ sebagai penanda petani kakao di Jembrana telah menerapkan sustainable farming.

Menerapkan metode budidaya organik, kakao Jembrana kini telah berhasil menembus sejumlah pasar ekspor antara lain ke Perancis (Valrhona) dan Jepang. Hal ini tidak terlepas dari kualitas biji kakao Jembrana yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia di samping kakao dari Ghana dan Pantai Gading, serta mendapatkan pengakuan dari Cocoa of Excellence (sebuah LSM internasional pemerhati kakao dunia).

Sejak tahun 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana, mendukung pengembangan komoditas kakao melalui program LED. Program yang bertema penguatan komoditas ekspor ini diberikan dalam bentuk bantuan fisik (bibit dan alat mesin pertanian) dan non fisik (seperti penguatan manajemen kelompok dan keterampilan budidaya).

Pada Rabu (31/10), melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) kepada anggota subak yang tergabung dalam Koperasi KSS. Alat mesin pertanian yang diberikan di antaranya adalah cultivator, alat pemotong rumput, handsprayer aki, gunting galah dan ranting, kereta dorong, peralatan quality control (QC), timbangan elektrik, serta alat pengukuran pH tanah dan unsur hara.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana dalam sambutannya menekankan pentingnya peran kakao Jembrana sebagai salah satu komoditas unggulan yang dapat menyokong daya saing ekspor sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat dan petani untuk meningkatkan daya beli. Iman juga menyampaikan bantuan yang diberikan merupakan tindak lanjut dari bantuan sebelumnya berupa bibit kakao sebanyak 4.000 pohon yang didatangkan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember pada bulan Mei lalu.

“Ke depannya, Bank Indonesia masih akan melanjutkan program LED pada komoditas kakao di Jembrana melalui subak-subak abian anggota KSS. Keterlibatan dan partisipasi aktif petani serta dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana merupakan salah satu prasyarat keberhasilan program. Untuk itu Bank Indonesia akan memastikan sinergitas tersebut berjalan dengan lancar,” ujar pria yang akrab disapa CIK ini.

Penyerahan bantuan PSBI ini juga dihadiri oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha berikut jajaran Pemerintahan Jembrana terkait seperti Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan. Dalam sambutannya Bupati Artha juga menekankan pentingnya komoditas kakao dalam mengangkat perekonomian masyarakat di Jembrana ini. “Dengan luasnya lahan perkebunan di Jembrana yang masih potensial untuk dikembangkan, kiranya komoditas kakao ini masih dapat terus dikembangkan,” ujar Artha. (ist)