Dukung Ketahanan Pangan, Petani Subak Celuk Buluh Panen Raya

(Baliekbis.com), Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Subak Celuk Buluh, Desa Anturan, Buleleng, kini merasa gembira setelah sukses  panen raya padi jenis Hibrida pada lahan sawah seluas 10 hektar dengan hasil  rata-rata 9,74 gabah kering panen (GKP) per hektarnya. Panen raya ini, dalam rangka menerapkan program ketahanan pangan.

Panen dilakukan langsung petani bersama Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Swatantra, Dandim Buleleng Letkol Inf. Slamet Winarto dan Perbekel Desa Anturan Made Budi Arsana, Jumat (18/8/2017). Hasil panen ini terbilang sukses karena meningkat dibandingkan sebelumnya. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng Nyoman Swatantra mengatakan, penanaman padi hibrida baru berkembang dua tahun terakhir yang dilaksanakan secara bertahap. “Kami sudah dua kali panen. Sosialisasi padi hibrida ini penting untuk petani, kami dorong menanam agar produksinya lebih tinggi,” kata Swatantra.

Berdasarkan data di Distan Buleleng, hasil panen tahap I pada tahun 2017 untuk masa tanam bulan Oktober 2016 hingga Maret 2017, jumlah produksi beras di Buleleng mencapai 55.293 ton dari luas tanam 10.344 hektar. Hasil panen dilahan percontohan, satu hektar lahan padi hibrida dapat menghasilkan gabah mencapai 9,8 ton. Sehingga, ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. “Selain lebih produktif, padi hibrida sangat tahan dengan serangan penyakit dan hama. Secara kasat mata, dari waktu tanam hingga panen dan pemeliharaan maupun harga jual, sangat baik. Hanya, pemeliharaan padi hibrida perlu biaya tinggi, karena memerluran penerapan pupuk, air dan pengolahan tanah yang sesuai dengan ketentuannya,” ungkapnya.

Sementara Dandim Buleleng Letkol Inf. Slamet Winarto menjelaskan, panen raya ini merupakan komitmen TNI untuk mengawal program ketahanan pangan. “Panen raya ini sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para petani sesuai instruksi Presiden Joko Widodo terkait ketahanan pangan,” jelas Dandim Slamet. Lewat metode ini, kata Dandim, para petani diberikan informasi secara langsung tentang cara perawatan dan pengelolaan pertanian, serta pola tanam yang benar agar hasil yang dicapai bisa lebih baik. “Ke depan kami harapkan, para petani benar-benar sejahtera lahir batin, karena petani perlu sesuatu yang kongkrit untuk memecahkan masalah, salah satunya dengan meningkatnya hasil panen,” ucap Dandim Slamet. Untuk itu Dandim berharap para stakeholder ikut terlibat dalam mendukung program ketahanan pangan. “Ini bertujuan kuat, untuk mewujudkan program swasembada beras di Buleleng. Sehingga, masyarakat bisa sejahtera,” pungkas Dandim Slamet. (ars)