Dua Penambang Batu Tertimbun Longsor, 1 Tewas

(Baliekbis.com), Naas menimpa penambang batu di Banjar Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Minggu (3/9/2017) sekitar pukul 15.00 wita. Akibat tebing batu yang mereka tambang longsor, 2 orang tertimbun dan 1 di antaranya tewas.

Kejadian ini berawal dari 3 warga Desa Pacung yakni Ketut Sutarsana, Komang Kardiasa, dan Nengah Bangkit mencari batu pilah memakai alat linggis, betel dan palu di tanah seluas 2 hektar milik Ketut Mandra. Ketiga warga sudah bekerja sejak pukul 07.00 Wita dan mereka sempat istirahat pada pukul 12.00 Wita. Selesai istirahat, mereka kembali bekerja. Pukul 15.00 Wita, Sutarsana dan Kardiasa sedang berada di tengah lokasi penggalian batu. Sedangkan rekannya Nengah Bangkit mengangkut batu pilah hasil galian ke lokasi lainnya. Ketika Bangkit baru berjalan keluar lokasi galian, tiba-tiba terjadi longsor di lokasi pencarian batu. Bangkit langsung kaget karena dua rekannya masih berada di lokasi sedang memahat batu. Mereka berdua pun tertimbun batu besar. Bangkit kembali ke lokasi dan berusaha mencari tahu kondisi kedua rekannya dengan cara memanggil nama mereka. “Hanya teman saya Kardiasa yang masih bisa berkomunikasi saat itu, tapi dia masih di dalam timbunan bebatuan,” ujar Bangkit yang baru satu tahun bekerja di lokasi penggalian batu itu.

Sementara Sutarsana tewas di lokasi saat terjadi longsor, karena terjepit bebatuan besar dan membuat badannya remuk mulai dari dada hingga kaki. Butuh waktu lama mengevakuasinya karena kondisi medan yang berat, meski melibatkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Bahkan, batu-batu yang menimbun harus dipotong, agar memudahkan petugas BPBD dan warga melakukan evakuasi. “Saya selamat, karena saat itu saya sedang memikul batu pilah dipindahkan keluar. Baru keluar dari tempat pencarian batu pilah sekitar dua meter, tiba-tiba tebing longsor,” ungkap Bangkit. Sekretaris BPBD Buleleng, Ketut Susila mengatakan, medan di lokasi longsor memang cukup berat. Sehingga, dari BPBD Buleleng tidak bisa memasukan alat berat ke lokasi. Karena kendala itu, maka BPBD Buleleng menghubungi Basarnas mengingat ada korban jiwa. “Kondisi tebing tinggi dan medannya berat. Kami sudah mengevakuasi yang selamat, sekarang sudah dibawa ke rumah sakit. Yang satu warga meninggal masih menunggu hasil survey dan kajian Basarnas. Basarnas sudah ke sini. Sekarang ini, kami masih berupaya mengevakuasi korban yang meninggal,” pungkas Susila. Korban Kardiasa langsung dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan akibat patah tulang dan luka-luka. Sedangkan korban yang meninggal dunia masih proses evakuasi bersama BNPB, anggota Polsek Tejakula dan dibantu warga. (apb)