Dr. Mangku Pastika: Hasil Laut Melimpah Harus Bisa Cerdaskan Masyarakat

(Baliekbis.com), Potensi laut Indonesia sangat besar. Kalau kekayaan bahari ini bisa dimanfaatkan maka mampu meningkatkan kesejahteraan. “Hasil laut kita luar biasa. Dengan ambil ikan saja sebenarnya bangsa kita bisa kaya. Kalau ini dimanfaatkan, maka kita tak perlu menanam di darat,” ujar Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M.saat kegiatan reses dengan tema “Pengolahan Hasil Perikanan sebagai Produk Masyarakat yang Berkualitas”, Rabu (20/4).

Reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja berlangsung di Damena Procsessing Food di kawasan Pesanggaran Denpasar. Dalam kegiatan tersebut, Mangku Pastika juga meninjau tempat prosesing dan olahan ikan.

Dikatakan Mangku Pastika, kandungan gizi ikan luar biasa dan penting untuk kecerdasan. “Saya sejak kecil tiap hari makan ikan. Sekarang persoalannya bagaimana mendorong masyarakat bisa gemar makan ikan,” jalasnya. Sebab dari hasil survei, lebih 70 persen anak SD tak suka makan ikan, sayur maupun buah-buahan. Mereka lebih memilih daging seperti burger, nugget, sosis, dll.

Jadi kalau bisa ikan diolah, misalnya jadi nugget, burger. Ini juga harus disosialisasikan agar anak-anak gemar makan ikan. “Jangan hanya ekspor saja nanti yang pintar mereka, kita tetap tertinggal,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Damena yang berdiri sejak 2003 silam, selama ini melakukan ekspor perikanan bernilai ekonomi tinggi ke sejumlah negara. “Ekspor terbanyak ke Australia dan Amerika,” jelas Manajer Operasional Kadek Yuliastawa didampingi Tim Cok Widya.

Namun sejalan dengan perkembangan, Damena Seafood juga melakukan pengolahan bagian ikan yang terpakai sebagai makanan olahan. “Bagian ikan yang tidak diekspor diolah jadi sosis, nugget, abon, dll. Peminatnya cukup tinggi,” tambah Cok Widya yang juga Ketua Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Provinsi Bali.

Ditambahkan Yuliastawa, Damena juga menjalin kerja sama dengan nelayan. “Nelayan difasilitasi dan hasil tangkapannya kita beli,” jelas Yuliastawa yang mengaku adanya pandemi Covid-19 menyebabkan ekspor terganggu karena terbatasnya penerbangan.

Damena bergerak di bidang distribusi, pemrosesan, pemanenan, dan pemasaran di seluruh dunia dari berbagai produk makanan laut segar dan beku yang ditangkap dengan tali dan kail di kepulauan Indonesia. Ikan diproses dan dikemas di bawah peraturan GMP, HACCP dan FDA yang ketat. Ikan dijual ke seluruh dunia dalam partai besar maupun eceran serta untuk area lokal di Bali seperti hotel dan restoran serta beberapa perusahaan dan perorangan. (bas)