Dr. dr. Made Nyandra,Sp.K.J.,M.Repro,FIAS: Belajar Sambil Mengajar

 

p_20160926_162323_vhdr_auto

Kondisi ekonomi yang terbatas, tak membuat Nyandra patah semangat untuk maju dan meraih prestasi. Bahkan sejak kecil ia tekun belajar. Sehingga tak mengherankan ia selalu menjadi juara di kelasnya. Kecerdasan inilah yang menjadi salah satu kuncil suksesnya di kemudian hari.

Kepintaran Nyandra di sekolahnya ternyata dilirik sebuah Panti Asuhan di lingkungan tempat tinggalnya Buduk, Badung. Pengurus panti saat itu melihatnya sebagai sosok cerdas namun dalam kondisi ekonomi terbatas. Karenanya pengelola Panti Asuhan Darlene kemudian turun tangan membantu pendidikannya. Dari sejak SD, Nyandra dibantu hingga ia bisa menamatkan pendidikan SMP dan SMA di Singaraja.

Setelah tamat dari SMAN 1 Singaraja tahun 1977, Nyandra kemudian melanjutkan pendidikannya di Denpasar. Tekadnya untuk mengejar ilmu setinggi-tingginya terus membara. Maka tak tanggung-tanggung pilihannya kemudian jatuh ke Fakultas Kedokteran Unud. “Waktu itu semua berjalan baik sehingga saya merasa optimis bisa diterima,” jelasnya.

Dan memang apa yang menjadi tekad Nyandra terbukti. Ia diterima di FK Unud. Meski diterima Nyandra belum merasa tenang karena faktor biaya kuliah membuatnya sedikit galau, dari mana biayanya. Namun lagi-lagi Nyandra pantang menyerah. Ia pun memutar otak untuk mendapatkan biaya. Pilihannya kemudian  jatuh pada mengajar. Sambil mengajar bisa tetap belajar begitu terlintas dalam benaknya. Terbukti terobosannya ini memberinya jalan karena selanjutnya ia bisa kuliah tanpa harus pusing memikirkan biaya. “Dengan mengajar di sejumlah tempat saya bisa membiayai kuliah,” ujar Rektor yang ramah ini. Bukan itu saja, ia juga berhasil meraih beasiswa dari Belanda. Beasiswa waktu itu lumayan besar sehingga sangat membantunya. Dengan mengajar sambil kuliah itulah akhirnya Nyandra berhasil menyandang gelar dokter.

Perjalanan hidup Nyandra setelah jadi dokter tak berhenti sampai di sana. Sambil bekerja ia terus melanjutkan pendidikannya. “Setamat di Kedokteran saya kerja di Puskesmas dan kemudian di RS Wangaya,” tambah ayah dua putri satu putra ini dimana salah satunya mengikuti jejaknya sebagai dokter. Namun tekadnya untuk meningkatkan jenjang pendidikan tak pernah berhenti. Ia pun terus melanjutkan keinginannya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah meraih spesialis Kedokteran Jiwa di almamaternya Unud, Nyandra kemudian melanjutkan ke program S3 hingga meraih gelar doktor. “Saya ingin terus belajar dan mengajar,” ujarnya. Dan memang apa yang menjadi keinginan sekaligus hobinya terus ia lakoni hingga sekarang yakni mengajar. “Saya memang suka mengajar,” tegas Nyandra yang dipercaya menjabat Rektor Undhira sejak tahun 2011 lalu. (*)