Dokter IGB Dharma Prakasa.M., M.Biomed, Sp.B., Waspada Kanker Colon, Gejala Mirip Ambien

(Baliekbis.com), Gangguan masalah cerna seperti adanya darah saat buang air besar, saat ini sering kali menjadi keluhan pasien yang datang ke Rumah Sakit. Meskipun gejalanya hampir mirip dengan gejala ambien, namun adanya darah saat buang air besar bisa menjadi indikasi si pasien menderita keganasan usus besar yang berujung pada kanker usus besar.

Seberapa bahayanya penyakit ini? Dokter Bedah Rumah Sakit Garbamed, Kerobokan Badung, dr. I Gusti Bagus Dharma Prakasa.M., M.Biomed, Sp.B., mengatakan keganasan usus besar atau kanker kolorectal (KKR) adalah keganasan yang berasal dari colon sampai rectum.

“Kanker ini merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak, secara keseluruhan risiko kejadian kanker kolorectal adalah 1 banding 20 orang atau 5 persen dari populasi,” jelasnya.

Penyakit ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena subkutan dibawah linea dentata dan Hemoroid interna adalah pelebaran vena submukosa diatas linea dentata.

Keganasan usus ini, lanjut dr. Pras pada stadium awal tidak menunjukan gejala yang parah, bisa dikatakan keganasan usus ini pada stadium awal tanpa gejala.

Adapun keluhan utama dari kanker usus ini, antara lain, pendarahan per anus, seperti halnya ambien, diare lebih dari 6 minggu, perubahan bentuk atau pola defekasi, teraba massa atau benjolan pada colok dubur, adanya tanda sumbatan saluran cerna (illius) hingga anemia defisiensi besi.

Penyebab dari kanker usus ini antara lain, obesitas atau kegemukan, pola konsumsi makanan yang tidak seimbang, tingginya konsumsi daging merah, kekurangan serat, merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Pembedahan (operasi) lanjut dr. Pras bisa menjadi pengobatan terakhir, namun upaya ini bisa dihindari jika si pasien siap untuk melakukan modifikasi gaya hidup yaitu perbaikan pola makan (banyak serat dan banyak minum) dan perbaikan cara defekasi. “Selanjutnya dengan melakukan fermakologis yaitu obat yang mengurangi gejala atau simptomatik dan memperbaiki pola defekasi,” ungkapnya. (sen)