Doa Bersama Lintas Agama dan Penyalaan 21 Obor Semarakkan Puncak Gema Perdamaian XVI

(Baliekbis.com), Puncak acara Gema Perdamaian XVI yang digelar di lapangan Bajra Sandhi Renon berlangsung meriah dengan sejumlah kegiatan yang dihadiri ribuan massa dan tokoh di antaranya mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Kadek Adnyana selaku Ketua Panitia Gema Perdamaian XV disela-sela acara, Sabtu (6/10) sore mengatakan pada acara puncak GP ini diramaikan dengan berbagai penampilan etnis Nusantara sebagai bentuk pembelajaran bersama bahwa di sekitar kita ada keragaman yang begitu indah. Setelah pertunjukan di panggung utama para etnis dari Sabang sampai Merauke ini mengikuti parade padayatra mengelilingi lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar sebagai simbol perputaran kehidupan yang beragam dan harus selalu dihiasi dengan perdamaian.

Acara dilanjutkan dengan penyalaan 21 obor Perdamaian sebagai simbol Bhinneka Tunggal Ika _binnery of polarity_ dan simbol kesatuan dari yin-yang dan sebagai simbol keseimbangan dan kebijaksanaan. Pelepasan burung adalah simbol kemahardikaan atau kemerdekaan budi untuk memahami hidup sejati yang sesuai dengan alamnya atau dharma. Acara juga diisi dengan pelepasan balon sebagai simbol festival yang mengingatkan pluralisme warna warni kehidupan.

“Juga diserahkan anugerah untuk para pemenang putra-putri ambasador damai. Sejak itu, mereka diharapkan tampil sebagai penutur perdamaian hingga ke masa depan,” jelas Adnyana. Gerakan Gema Perdamaian (GP) ini tambahnya bertujuan untuk menciptakan dan menjaga keharmonisan antara umat manusia dengan alam, antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan sang Pencipta. Ibaratkan taman yang indah terdiri dari berbagai macam bunga, begitu pula perbedaan ini terdiri dari berbagai macam suku, agama dan adat istiadat. “Sudah menjadi kewajiban kita bersama menjaga keragaman yang indah ini,” jelasnya.

Gerakan GP ini dilakukan sepanjang tahun oleh Komunitas Pengayah Gema Perdamaian (KPGP) dengan berbagai cara di antaranya road show to campus, sarasehan, lomba content damai digital, pemilihan putra putri ambasador damai, dan lainnya. Salah satu bentuk permohonan keharmonisan ini dilakukan dengan doa bersama lintas agama pada puncak GP.

Cita-cita gerakan GP ini tetap menjadi inspirasi damai sampai anak cucu dan generasi berikutnya. Sejarah mencatat setiap peradaban yang pernah ada selalui diakhiri dengan peperangan dan bencana alam. Manusia memiliki akal budi harus sadar mengelola alam ini dengan bijak, menjaganya agar tetap layak untuk menjadi tempat hidup semua makhluk hidup. Antar sesama manusia juga harus mampu mengelola perbedaan, mengendalikan ego menuju putaran terdalam mengenali jati diri dan tujuan hidup yang sejati. Begitu pula hubungan manusia dengan sang pencipta, hendaknya selalu berdoa sesuai keyakinan masing-masing dengan sadar memohon sinar sucinya agar semua makhluk hidup senantiasa dianugerahi kebahagiaan dan kedamaian.

Ribuan peserta yang hadir berasal dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, organisasi sosial, perbankan, pemerintah dan masyarakat umum. Jumlah mereka semua diperkirakan 9.280 orang. (ist)