DKPKP Gianyar Tingkatkan Penganekaragaman Olahan Hasil Laut

(Baliekbis.com), Pemkab Gianyar melalui Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar berupaya meningkatkan penganekaragaman pengolahan hasil laut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi ikan. Mengingat  produksi perikanan tangkap di Kabupaten Gianyar cukup melimpah mencapai 521,1 ton/pertahun di tahun 2017 dengan target konsumsi ikan pada tahun 2017 mencapai 29,8 Kg perkapita/tahun dan tahun 2018 ditarget 29,9 Kg per kapita/tahun.

Selain mendongkrang nilai jual hasil ikan laut khususnya ikan, penganekaragaman dengan berbagai macam olahan diharapkan mampu meningkatkan nilai jual ikan itu sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Gianyar, Ir. Dewi Hariani kala membuka bimtek pengolahan hasil perikanan tangkap, di Sekretariat Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklasar) Putra Samudra 1, di warung Makan Tepi Lebih Br. Lebih Beten Kelod, Desa Lebih Gianyar, Kamis (13/9).

Menurut Dewi Hariani dengan melimpahnya produksi ikan di daerah pesisir Kabupaten Gianyar, apalagi saat musim ikan perlu dicarikan solusi bagaimana ikan tangkapan nelayan bisa awet dengan nilai jual tinggi. Ikan setelah ditangkap harus mendapat perlakuan khusus agar tidak cepat membusuk, apakah itu diawetkan dengan cara dibekukan, dijemur ataukah dipindang seperti yang selama ini kita kenal. Selain pengolahan tersebut, saat ini diupayakan pengolakan ikan dengan menu-menu kekinian yang ngetren di masyarakat, seperti olahan geprek, ikan crispy dan lain-lainnya.

“ Kita kan tahu saat ini di masyarakat lagi gandrung dengan menu ayam geprek, kami mencoba menganti ayam dengan ikan. kami akan terus berinovasi membantu nelayan dengan berbagai terobosan baru agar kesejahteraan nelayan dapat ditingkatkan,” jelas Dewi Hariani.

Ditambahkan bimtek kali ini diikuti oleh 40 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Poklasar di Kabupaten Gianyar. Peserta akan dilatih selama 2 hari (13 -14 September) dengan materi dari nara sumber Ir. A.A Gede Putra, asesor pensiunan dari kantor BP3 Banyuwangi, DR.Ir I Nengah Kencana dari Fakultas Teknologi Pertanian Unud dan Prof.Ir. Nyoman Semadi Antara,MP.Ph.D Guru Besar di Fakultas Teknologi Pertanian Unud. Selama 2 hari peserta yang merupakan istri-istri nelayan tersebut selain materi pengolahan ikan, mereka juga diberikan kjesempatan praktek pembuatan ikan crispy, ikan geprek, camilan dengan bahan dasar ikan lemuru,  pindang presto berikut cara pengemasan yang baik dan higienis,dan  krupuk ikan.

Dipilihnya menu pindang presto menurut Dewi Hariani bukannya tanpa alasan. Menurut Kadis DKPKP ini produksi olahan pindang cukup banyak.  Dari 6 Poklasar yang mengolah hasil tangkapan laut, jumlah pemindangan di Kabupaten Gianyar sebanyak 151 orang, di Kec. Gianyar ada 90 orang, dan  Kec. Sukawati ada 61 orang , dengan jumlah produksi mencapai sekitar 4000 Kg- 5000Kg per hari. Jumlah ini bisa meningkat pada saat musim ikan pada bulan September hingga Pebruari.

Sedangkan untuk olahan Bakso, sate maupun ikan bakan yang selama ini menjadi ikon wisata kuliner di Pantai lebih menurut Dewi Hariani jumlah pedagang lesehan mencapai sekitar 30 orang, dengan rata rata kebutuhan ikan mencapai 3.900 Kg/tahun. Melihat kebutuhan akan ikan yang sedemikian banyak, kata Dewi Harini Pemkab. Gianyar melalui DKPKP berupaya membuat berbagai terobosan program yang inovatif agar generasi muda kembali melirik nelayan sebagai profesi utama. (eni)