Ditarget Selesai Agustus, Proyek Pembangunan Underpass Dikebut

(Baliekbis.com), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII terus memacu penyelesaian pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. Proyek ini ditarget bisa selesai sebelum pertemuan IMF-WB Oktober 2018 mendatang.

“Di Simpang Tugu Ngurah Rai ini memang kerap mengalami kemacetan karena pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni akses dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, akses Tol Bali Mandara, dan akses dari Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Nyoman Yasmara saat memberi keterangan kepada peserta Workshop Komunikasi Publik dari Kementerian PUPR se Indonesia Rabu (14/3) siang di lokasi proyek.

Yasmara menambahkan selain untuk meminimalisir kemacetan, pembangunan Underpass Simpang Ngurah Rai ini dalam kaitan akan digelarnya sidang tahunan IMF-WB pada Oktober 2018 ini. Underpass ini nantinya setelah beroperasi diharapkan bisa mengurangi kemacetan hingga 50 persen,” jelas Yasmara.

Diakuinya. dalam pengerjaan proyek ini ada sejumlah tantangan yang dihadapi di antaranya terkait jaringan air PDAM, listrik PLN serta pipa aftur bandara. “Tapi kalau pembebasan lahan sudah teratasi,” tegasnya. Sebab untuk proyek underpass ini juga memakai lahan milik sejumlah warga dan lahan kehutanan.

Yasmara menambahkan proyek yang telah dikerjakan sejak September 2017 tersebut sampai saat ini telah mencapai penyelesaian 40,3 %. Dengan sisa waktu yang ada ia optimis sisa pekerjaan bisa diselesaikan. Untuk itu berbagai upaya dilakukan seperti dengan menambah tenaga kerja sehingga pekerjaan bisa dilakukan siang dan malam, penambahan alat termasuk material. Dijelaskan proyek underpass menelan biaya Rp 168,3 miliar meliputi pengerjaan konstruksi dan penataan lingkungan.(bas)