Diskusi Perkeretaapian di Bali: Cegah Kecelakaan dan Ada Kepastian Waktu bagi Pengguna

(Baliekbis.com),Bergulirnya proyek perkeretaapian di Bali disambut positif berbagai kalangan. Bahkan moda ini dinilai penting bagi Bali ke depan baik dari sisi pariwisata maupun transportasi yang semakin krodit.

“Kecelakaan darat di Bali cukup tinggi. Jadi dengan adanya kereta api nantinya saya berharap transportasi makin lancar, aman dan keselamatan bisa terjaga,” ujar Ketua MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Bali Made Rai Ridarta saat Vidcom yang mengangkat tema “Rencana Pembangunan Kereta Api di Bali” serangkaian penyerapan aspirasi Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Selasa (4/8).

Vidcon selama dua jam yang dipandu tim ahli Nyoman Wiratmaja, Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara juga menghadirkan narasumber Kadis Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta, Dinas PU Bali, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha, mantan Kadisparda Bali Yuniarta Putra dan sejumlah tokoh lainnya.

Untuk itu Ridarta sangat mendukung moda ini. Bahkan ia berharap bisa cepat direalisasikan sehingga lalu lintas makin lancar dan aman. Hal senada disampaikan mantan Kadisparda Bali AA Yuniarta Putra yang melihat tingginya kunjungan wisatawan di Bali perlu didukung transportasi yang aman dan lancar.

Yuniarta Putra

Turis mancanegara ke Bali tahun lalu 6 juta lebih. Wisatawan domestik 12 juta lebih. “Dengan adanya transportasi kereta api selain wisatawan bisa lebih lancar juga yang terpenting ada kepastian waktu mereka sampai di tujuan,” ujarnya. Kepastian waktu itu sangat penting khususnya bagi wisatawan.

Sementara itu Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Mangku Pastika di awal vidcon mengatakan awalnya saat menjadi Gubernur Bali, ia merencanakan kereta api pada jalur tertentu dan tidak dengan kecepatan tinggi.

“Jadi dalam pikiran saya, keretanya pelan-pelan saja sehingga turis bisa menikmati pemandangan di kiri-kanan jalan. Yang mau turun di tempat tertentu juga bisa,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Namun dalam perkembangan program perkeretaapian saat ini, rencana itu bertambah dengan jangkauan lebih luas dan canggih. “Jadi ini tentu bagus karena sangat mendukung kelancaran lalu lintas dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, ada multiflier effect,” ujar Mangku Pastika seraya mengatakan kesiapannya akan memperjuangkan hal ini ke kementerian terkait.

Mantan Kapolda Bali ini mengaku optimis rencana ini bisa terealisasi mengingat adanya dukungan baik dari Pusat, pemerintah daerah termasuk BUMN dan investor

Kadis Perhubungan Bali Samsi Gunarta membeberkan selain rencana kereta api keliling Bali tetap dipertahankan, juga akan ditambah untuk jalur dari Bandara Ngurah Rai ke Pantai Matahari Terbit Sanur kemudian ke Singapadu Gianyar. Ada juga yang dari Bandara ke Mengwi, kemudian menuju Kubutambahan atau rencana lokasi Bandara Baru. Selain itu juga direncanakan kereta api perkotaan dari Bandara menuju Pantai Matahari Terbit Sanur dengan menggunakan moda ART.

Untuk moda pilihan, masih dalam proses pembicaraan apakah menggunakan sistem ART (Autonomous Rail Transit) atau LRT (Light Rail Transit). “Kalau ART bisa lebih hemat karena memakai jalan yang sudah ada. Cuma masalahnya jalan yang ada relatif sempit,” ujarnya.

Di sisi lain Ketua NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali Agus Maha Usadha melihat proyek ini bisa memecahkan masalah utamanya kemacetan. Sebab belajar dari tahun lalu dengan kunjungan wisman sekitar 6 jutaan, kondisi lalu lintas sudah krodit. “Jadi perkeretaapian ini akan bisa jadi salah satu solusi,” ujar Agus.

Namun ia mengingatkan agar dipikirkan pula kontribusi terhadap warga. “Jangan sampai warga justru tak dapat manfaat dari pengembangan ini,” jelasnya. (bas)