Disbudpar Papua Barat Studi Banding Pariwisata ke Bali

(Baliekbis.com), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Papua Barat melakukan kunjungan ke Denpasar Bali selama lima hari mulai tanggal 3-7 Juli 2019 mendatang.

Rombongan Disbudpar Papua Barat ini akan menjajaki kepariwisataan Bali yang dinilai memiliki kemiripan dengan adat budaya Papua Barat.

“Pariwisata Papua Barat memiliki kemiripan dengan Denpasar seperti pantai, alam termasuk adat dan budayanya. Jadi kami perlu belajar dari Denpasar yang sudah maju pariwisatanya,” ujar Kasubag Perencanaan dan Program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat Irman Murafer di sela-sela acara pembukaan Bimbingan Teknis Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Kamis (4/7/2019) di Hotel Puri Ayu Denpasar.

Dikatakan Armin selain belajar pariwisata, pihaknya juga ingin mengetahui cara-cara pemecahan masalah yang terkait pariwisata seperti masalah adat. Sebab pengembangan pariwisata Papua Barat juga bersentuhan dengan tanah-tanah adat. “Jadi kami perlu tahu solusinya ketika terjadi masalah,” tambah Armin.

Pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana untuk menggenjot kemajuan pariwisata di Papua Barat yang saat ini baru berkembang.

Menurut Irman, kunjungan wisatawan ke Papua Barat terus meningkat. Tahun 2018 ada sekitar 17 ribu wisman yang datang. Sebagian besar dari Amerika. Wisman banyak mengunjungi beragam kekayaan alam seperti gunung, bahari, danau termasuk Raja Ampat dan burung Cendrawasih serta adat budaya masyarakat setempat.

Sementara Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana yang juga Praktisi Pariwisata Agung Suryawan Wiranata saat membuka Bimbingan Teknis Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat mengatakan pihaknya siap memberi masukan yang diperlukan untuk pengembangan pariwisata baik di Papua Barat maupun daerah lainnya.

“Kami sudah melakukan kerja sama terkait pengembangan pariwisata dengan beberapa daerah lain,” ujar Agung Suryawan seraya mengatakan Unud memiliki program pendidikan pariwisata mulai S1 hingga S3. “Jadi kalau yang mau memperdalam ilmu kepariwisataan bisa belajar di Unud,” tambahnya.

Dikatakan pariwisata itu memiliki dampak positif maupun negatif. “Pariwisata itu kompleks karena melibatkan berbagai komponen termasuk luar negeri,” jelasnya. (bas)