Dinkes Kunjungi Rumah ODGJ

(Baliekbis.com), Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Dinas Kesehatan, Kabupaten Gianyar bersama tim dari Puskesmas Blahbatuh II, Dokter Spesialis Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dan RSUD Sanjiwani melakukan kunjungan ke rumah pasien jiwa di wilayah Desa Blahbatuh dan Desa Sebatu, Jumat, (2/2). Kegiatan ini meupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien kejiwaan di Kabupaten Gianyar. Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Dewa Oka Harimbawa, SKM., M.Kes, mengatakan, kegiatan ini merupakan program rutin Dinas Kesehatan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan jiwa melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Dimana untuk kegiatan kali ini, menyasar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah Desa Blahbatuh dan Desa Sebatu, Tegallalang dengan melibatkan tim dari Dinas Kesehatan, Puskesmas,  Dokter Spesialis Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dan RSUD Sanjiwani, Gianyar.

Dari hasil pantauan ke rumah pasien jiwa tersebut, satu orang, Gusti Ngurah Ketut Ardana, (63), Banjar Kebon, Desa Blahbatuh dinyatakan perlu segera dirujuk ke RSUJ Bangli untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Hal tersebut, karena kondisi yang bersangkutan dirasa perlu mendapat penanganan khusus serta mengganggu kenyamanan warga sekitar. Di banjar yang sama, I Wayan Sujendra, (62), dirujuk ke Poli Rehab Medis, RSUD Sanjiwani untuk mendapat penangangan secara fisik, untuk selanjutnya dilakukan penanganan kejiwaannya. “Untuk yang dirujuk ke RSUJ Bangli, kita perlu koordinasi dengan pihak keluarga dahulu. Mengingat harus ada yang mendampingi pasien. Kami juga harus lengkapi dengan jaminan kesehatan terkait pembiayaan kesehatannya,” terang Dewa Oka Hartawan. Oka Hartawan menambahkan, terkait dengan ODGJ yang tidak memiliki pendamping (terlantar), dikatakan berdasarkan UU No 18 Tahun 2018 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan, selain pihak keluarga, warga masyarakat atau tokoh masyarakat, LSM juga dapat melakukan pendampingan. Begitu juga dengan pemberian jaminan kesehatan bagi pasien jiwa yang terlantar, Dinas Kesehatan sudah berkordinasi dengan Dinas Sosial dan sedang dirancang untuk regulasinya.

“Regulasinya sudah ada. Modelnya nanti, seperti halnya pemberian jaminan kesehatan kepada Sulinggih. Sehingga nanti di Gianyar tidak ada lagi pasien sakit jiwa terlantar yang tidak tertangani,” tambah Oka Hartawan. Kepala Puskesmas Blahbatuh II, dr. Intan Ayurini mengatakan, di wilayah Puskesmas Blahbatuh II yang meliputi Desa Blahbatuh, Desa Saba, Desa Buruan dan Desa Bedulu terdata sebanyak 53 pasien ODGJ. Sedang, untuk di Desa Blahbatuh sendiri sebanyak 29 pasien ODGJ. Kesemuanya tergolong dalam Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat dan sudah terkontrol serta secara rutin meminum obat. Kegiatan kunjungan ke rumah pasien jiwa di wilayah Puskesmas Blahbatuh II juga secara rutin dilaksanakan. Meski demikian, pihaknya berharap dukungan bantuan lintas sector, desa, serta masyarakat umum maupun pihak keluarga untuk segera melaporkan ke pihak Puskesmas jika menemukan kasus warga dengan gejala mengalami kecemasan berat di lingkungan sekitarnya sehingga dapat ditangani lebih awal.“Selama ini ada pihak keluarga juga yang masih menutupi jika salah satu anggota keluarganya yang mengalami gangguan kejiwaan. Itu sebenarnya tidak baik, karena yang bersangkutan tidak mendapat penanganan secara medis,” terang Intan Ayurini. Tim juga mengunjungi Yayasan Tulus Darma, Banjar Pande Blahbatuh yang menampung ODGJ terlantar. Di yayasan yang diketuai Made Suka Bawa tersebut, terdapat sebanyak 4 orang dengan gangguan jiwa yang ditampung. Disana, tim melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pasien jiwa, begitu juga memastikan kelengkapan jaminan kesehatannya. Terdapat dua pasien yang tidak mempunyai jaminan kesehatan, sehingga Dinas Kesehatan melakukan pendataan untuk selanjutnya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dibuatkan jaminan kesehatan sehingga memudahkan pasien untuk mendapat pelayanan kesehatan. Selanjutanya, tim mengunjungi pasien jiwa di Desa Sebatu. (hms)