Diikuti 46 Negara, Transaksi BBTF 2019 Diprediksi Rp9 Triliun

(Baliekbis.com),Perhelatan pasar wisata Bali and Beyond Travel Fair atau BBTF 2019 yang digelar 25-29 Juni 2019 diikuti 46 negara serta dimeriahkan 232 penjual dan 303 pembeli dari seluruh dunia.

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali Ketut Ardana, pada acara Jumpa Pers, Rabu (26/6), di BNDCC, Nusa Dua mengatakan, BBTF yang digagas asosiasi ini telah berlangsung 5 kali sejak 2014. “Keberhasilan BBTF 2018 yang mampu menghadirkan 300 peserta dari seluruh dunia membuat kami optimistis dengan penyelenggaraan yang lebih besar tahun ini,” katanya.

Menurut Ardana, tahun ini BBTF 2019 menghadirkan 232 penjual dan 303 pembeli dari 46 negara dengan estimasi transaksi mencapai Rp 9,06 triliun.

Dikatakan kegiatan BBTF saat ini adalah promosi pariwisata yang terbesar di Indonesia dan mendapat pujian dari Menteri Pariwisata. BBTF merupakan ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia dan mendapat pujian dari Menteri Pariwisata.

Ia yakin BBTF menjadi ‘international market place’ yang akan diikuti lebih banyak pembeli dan penjual di masa yang akan datang. Ardana juga menyebut BBTF telah menjadi pintu gerbang bagi destinasi ‘beyond Bali’ bersama-sama meraih peluang dalam ajang ini untuk mengembangkan kepariwisataan negeri ini.

Pada BBTF 2018 tercatat total transaksi melewati target yakni Rp7,71 triliun dan terjadi peningkatan 60,80% jumlah pembeli dan 28,19% penjual jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Saya berharap pemerintah terus memberikan dukungan terhadap kesuksesan kegiatan tahunan ini,” katanya.

Ditambahkan, tujuan wisata berkelanjutan telah menjadi komponen utama untuk perjalanan budaya dan gaya hidup dari setiap destinasi wisata dan menjadi motivasi untuk melakukan perjalanan saat ini.

Kegiatan pariwisata yang terkait dengan wisata berkelanjutan di berbagai negara, menjadi alasan untuk pembangunan regional, segmen yang berkembang dengan peluang besar untuk memenuhi permintaan pasar, menarik investasi baru dalam meningkatkan lapangan kerja regional, dan juga menyediakan pendekatan inovatif lain untuk pelestarian alam budaya berkelanjutan, warisan untuk dikembangkan di tujuan wisata. BBTF ke-6 tahun ini memilih tema untuk Travel Fair tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran secara nasional atau regional tetapi juga untuk partisipasi dalam gerakan pariwisata global.

Pariwisata Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dari rata-rata global. Pertumbuhan pariwisata di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan termasuk di antara 20 tujuan wisata dengan pertumbuhan tercepat yang berarti bahwa tingkat pertumbuhan setara dengan standar global yang tercatat tahun lalu.

Segala upaya dikoreografikan oleh Menteri Pariwisata bekerja sama dengan pemangku kepentingan. Indonesia menjadi pemain global dengan mengekspos kekayaan alam, budaya, seni, tradisi yang tak tersentuh dan terbaru sebagai tujuan belanja dan keahlian memasak di seluruh negeri.

Berdasarkan World Travel & Tourism Council (WTTC) tahun ini penelitian menunjukkan bahwa: Perjalanan & Pariwisata di Indonesia tumbuh 7,8% pada 2018 – dua kali lipat rata-rata global 3,9% dan di depan ekonomi Indonesia yang lebih luas. Ini memberikan kontribusi 6,0% terhadap PDB Indonesia, senilai Rp890.428 miliar (USD $ 62,6 miliar) ketika semua efek langsung, tidak langsung, dan terinduksi dipertimbangkan.

Perjalanan & Pariwisata mendukung 10,3% dari semua lapangan kerja di Indonesia, atau 13 juta pekerjaan, kontribusi PDB diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2019. Satu dari tiga dari semua pekerjaan pariwisata di sepuluh negara yang membentuk Asia Tenggara, berlokasi di Indonesia.

Ini menjadikan Indonesia ekonomi Perjalanan & Pariwisata terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Thailand dan Filipina. Ada peningkatan luar biasa dalam pengeluaran bisnis tahun lalu, yang sekarang menyumbang 30% dari pengeluaran pariwisata di Indonesia dibandingkan dengan 70% waktu luang.

Secara total, wisatawan internasional menghabiskan hampir IDR 221.000 miliar (USD $ 15,5 miliar) di Indonesia tahun lalu, terhitung 6,8% dari total ekspor. Pasar internasional inbound terbesar adalah Singapura (15%); Malaysia (14%); China (13%); Australia (11%); dan Jepang (5%).

“Kami bangga menjadi bagian dalam pertumbuhan pariwisata di Indonesia dan diakui sebagai Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional terkemuka di Indonesia,” tandasnya. (bas)