Dibuka Hari ini, Denpasar Festival ke-12 Usung Tema Jentera Kebahagian

(Baliekbis.com), Gelaran festival akhir tahun bertajuk Denpasar Festival (Denfest) ke-12 tahun 2019 kembali digelar. Kegiatan yang menjadi wahana kreatifitas dan hiburan masyarakat Kota Denpasar ini menyajikan beragam jenis kegiatan, hiburan hingga stand industri dan kuliner ini akan dibuka secara resmi Sabtu (28/12) di Kawasan Catur Muka Denpasar. Beragam penampilan seni direncanakan mengisi inagurasi pembukaan Denfest kali ini. Yakni Kolaborasi Sanggar Jigu dan Yuganadha, Sanggar Bramara Gita, dan Pragina ITB Stikom Bali.

Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan saat dijumpai saat gladi, Jumat (27/12) menjelaskan bahwa gelaran Denfest tahun ini dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana, bergerak dalam tema besar Jentera Kebahagiaan menitik beratkan pada komitmen Pemkot Denpasar dalam meningkatkan kebahagiaan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan indeks kebahagiaan Kota Denpasar tertinggi di Bali, yaitu 7,4. Kendati demikian, festival tahun ini tetap menganut sistem bebas plastik dan menerapkan transaksi non tunai.

Lebih lanjut ia mengatakan Jentera kebahagiaan adalah mencerminkan mandala kebahagiaan yang bersumber dari pertalian dan perikatan yang kuat dan saling memperkaya antar pribadi, kerabat, keluarga dan komunitas dalam skala yang luas. Denpasar adalah tenun kreativitas demi kebahagiaan baik sebagai pendakian spiritual penghidupan sehari hari, ekspresi diri, perekat kebersatuan dan latamohasadhi ‘obat’ dalam mencapai keseimbangan dan kebahagiaan lahir dan bathin.

Sehingga dalam Denfes 2019 beberapa program unggulan yang ditampilkan yakni Workshop pembuatan sedotan dan tote bag non plastik, upcycle T-Shirt, composting sampah rumah tangga, how to be happy Relaksasi dan gaya hidup sehat urban, branding dan packaging yang dilaksanakan (bekraf Denpasar). Tidak hanya itu kegiatan ini juga ada Talkshow Nasional Refleksi 12 tahun Denpasar Festival bersama Walikota Denpasar Rai Mantra, dan launching event pilar kebudayaan Denpasar.

Talkshow berskala nasional ini, menghadirkan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra selaku tokoh sentral di balik lahirnya Denpasar Festival untuk mengulas dan mengisahkan perjalanan 12 tahun Denpasar Festival sebagai wahana yang berkontribusi besar, balik secara kultural, sosial dan ekonomi bagi dunia orange economy di kota ini,’’ jelasnya.

Saryawan juga menegaskan agar tidak menggunakan plastik dan diusahakan tidak ada sisa makanan, seusai menikmati kuliner di Denfest. “Masalah plastik kita harus terus galakan khususnya melalui kegiatan Denpasar Festival, sehingga kesadaran masyarakat akan bahaya kantong plastik semakin meningkat,” ungkapnya

Saryawan mengatakan, Denfest Tahun 2019 ini menghadirkan 100 stand kuliner, stand partisipasi Bank Indonesia sebanyak 6 stand, Wirausaha Muda Denpasar sebanyak 23 stand dan Flora sebanyak 20 stand. Selain itu, terdapat beragam penampilan kesenian mulai dari seni musik diantaranya Lolot Band, Joni Agung, Widi Widana, dan musisi lainya. Terdapat pula penampilan kesenian tradisional yakni Gong Kebyar, Kesenian Klasik dan Pragmentari. Dan yang paling fenomenal adalah gelaran Denfest color Run 5 K yang diikuti oleh ribuan pelari nasional dan mancanegara.

“Selain berbagai pementasan juga akan dilaksanakan Talk Show bersama chef Juna,” paparnya.

Saryawan menambahkan, sedikitnya terdapat 3.000 seniman Kota Denpasar yang terlibat mensukseskan gelaran Denfest tahun 2019 ini. Tentunya dari pelaksanaan Denfest yang kali ini memasuki pelaksanaan ke-12 ini diharapkan dapat digelar secara berkelanjutan guna mendukung keberlanjutan orange ekonomi dan ekonomi kreatif di Kota Denpasar.

Selain sebagai wahana kreatifitas, hiburan dan rekreasi masyarakat kota juga manjadi wahana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mendukung terciptanya destinasi wisata baru yang bermuara pada kunjungan wisatawan dan peningkatan PAD Kota Denpasar.

“Tentunya kami berharap dapat memberikan dukungan penguatan seni, budaya dan kearifan lokal masyarakat yang salah satunya adalah kuliner, serta mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat yang bergerak dalam bingkai orange ekonomi,” ungkapnya. (hms)